Jakarta -Pandemi yang berlangsung lebih dari dua tahun turut memukul dunia properti tanah air. Namun, capaian gemilang justru diraih emiten properti PT Indonesian Paradise Tbk (INPP). Presiden Direktur & CEO INPP, Anthony Prabowo Susilo mengatakan, meski ada Pandemi, proyek yang direncanakan tetap berjalan sesuai rencana.
Karena itulah, perseroan mencatatkan pertumbuhan positif meski COVID-19 masih melanda. Pendapatan usaha sepanjang 2022 naik 120 persen jika dibandingkan dengan periode 2021.
Baca juga: Oppo Indonesia telah Sampaikan Lebih dari 66 Ribu Momen Kebahagiaan
Capaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah INPP. Hal itu juga tidak terlepas dari kondisi pandemi COVID-19 yang mulai membaik pada paruh kedua 2022. “Pada 2022 pertengahan tahun ada omicron, terlepas dari itu, happy to report, INPP sudah sukses mencapai targetnya di 2022, bahkan mencatat kenaikan omzet tertinggi dalam sejarah INPP,” ujar Anthony dalam media gathering di Jakarta, dikutip Jumat (27/1/2023).
Anthony mengungkapkan, hal itu juga tidak terlepas dari lini bisnis baru INPP, yaitu penjualan properti. Hal tersebut yang akan menjadi fundamental dan basis optimisme perusahaan melewati 2023. “Saat pandemi pun, kami tidak satupun menghentikan pembangunan kami, dan kami terus perluas pembangunan,” sambungnya.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Yuk Cek Gejala Kurang Darah!
Pada 2023, Anthony menjelaskan, perseroan bakal menggarap atau menyelesaikan enam proyek baru. Antara lain, penyelesaian Hyatt Place di Makasar, ekspansi Paskal 23 di Bandung, penyelesaian Antasari Place, proyek mixed use development di Semarang, landed residential dan komersial di Balikpapan, dan Sahid Kuta Lifestyle Resort. “Antasari Place sudah sampai lantai 19, secara pembangunan kira-kira sudah 40 persen. Dalam 150 hari dari sekarang, kira-kira topping off, itu program yang kita komit dari tahun lalu,” lanjutnya.
Direktur Keuangan INPP, Surina menambahkan, jika dibandingkan dengan kinerja perusahaan sebelum pandemi pendapatan usaha INPP tumbuh 106 persen. “Saat Januari – April 2022 itu kan masih pandemi juga, sehingga di 2022, capaiannya sungguh luar biasa, dan 2023, kami optimistis bisa lebih tinggi lagi,” kata Surina.
“Tahun 2022 happy to report, kita tembus di angka 120 persen (revenue) dibandingkan dengan 2021. Angka ini pula jika dibandingkan sebelumnya pandemi, itu kita mencapai 106 persen,” tukasnya.
Surina menambahkan, dana anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2023 sebesar Rp800 miliar untuk menyelesaikan enam proyek pembangunan yang dikerjakan tahun ini. “Karena kita masih menyelesaikan di Makassar untuk hotel, dan progres Antasari. Dan untuk salah satu mal kita di Bandung, kita lakukan ekstension, ada tambahan 4 lantai, jadi ada yang mengalir ke sana,” pungkasnya. (any)