• Blog
  • Contacts Us
  • Home
  • Home
  • Home
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Instagram
  • My Bookmarks
  • Sample Page
INDOPOS ONLINE
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
INDOPOS ONLINE
No Result
View All Result
Home Megapolitan

Primaya Hospital Group Hadirkan Monitor Jarak Jauh untuk Pasien Gagal Jantung

redaksi - by redaksi -
1 Februari 2024 08:21
in Headline, Megapolitan
0

FOTO Ist

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta— Berdasarkan data European Society of Cardiology, satu dari lima orang di dunia memiliki resiko mengalami gagal jantung, dan angka prevalensi ini meningkat seiring penambahan usia. Menurut Inftemational Journal of Cardiology tahun 2016, di Indonesia sendiri terdapat lebih dari tiga belas juta orang yang mengalami gagal jantung.

Penyakit gagal jantung ditandai dengan keluhan sesak nafas dan bengkak pada kedua kaki, yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi pompa jantung. Dikarenakan saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan secara total, kondisi gagal jantung hanya dapat dimonitor secara berkala serta menjaga gaya hidup untuk mencegah terjadinya kemunduran.

Ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya, Primaya Hospital menggandeng SPACE Singapore, memperkenalkan HFM (Heart Failure Monitor), teknologi untuk memonitor pasien gagal jantung dari jarak jauh yang pertama di Indonesia.

Baca juga: Prabowo Hadir Ditengah Tukang Bakso di Bekasi

HFM merupakan sebuah perangkat digital yang bermanfaat untuk pemantauan jarak jauh pasien gagal jantung, yang bekerja dengan cara mendeteksi gejala yang signifikan pada pasien gagal jantung, sehingga dapat dilakukan tindakan intervensi atau penanganan dengan cepat dan tepat.

HFM merupakan sebuah perangkat medis berbasis Al (Artificial Intelligence) berbentuk seperti stetoskop yang disambungkan ke aplikasi handphone. Alat ini bekerja dengan mendeteksi kelebihan cairan pada paru-paru, yang merupakan gejala umum gagal jantung hanya dalam kurun waktu 30 detik setelah diletakan di dada pasien. Hasil deteksi dari perangkat tersebut akan masuk ke dalam aplikasi handphone Untuk kemudian dapat dianalisa oleh dokter dan diberikan penanganan yang tepat.

HFM telah dites dengan lebih dari 3000 rekaman dari pasien gagal jantung dari Tan Tock Seng Hospital yang merupakan bagian dari Singhealth Group dari Singapore dan Primaya Hospital, dengan hasil akurasinya mencapai lebih dari 905. Saat ini standar perawatan jarak jauh pasien gagal jantung adalah dengan mengukur berat badan secara berkala, namun hal tersebut dianggap kurang efektif dikarenakan penambahan berat badan dapat dipengaruhi oleh banyak hal.

Baca juga: Awal Tahun, Saatnya Jadi Versi Yang Terbaik Bersama Produk Lokal Berkualitas di Shopee

“Gelombang start up teknologi medis yang selanjutnya akan melihat proloferasi yang masif pada perangkat medis pintar yang mengandalkan teknologi Artificial Intelligence (Al) dan teknologi dengan sensor, seperti perangkat yang kami buat. Dimana dapat dilakukan asesmen dan pengelolaan secara mandiri, dapat dipersonalisasi, dan memungkinkan untuk melakukan skrining kardiopulmonari dan penyakit lainnya. Hal ini merevolusi pengelolaan layanan kesehatan di masa depan,” jelas Profesor Wee Ser, Co-Founder dan CEO SPACE Singapore yang juga menjabat sebagai Emeritus Faculty di Nanyang Technological University Singapore.

Primaya Hospital Tangerang adalah yang pertama kali menggunakan HFM untuk pasien-pasien gagal jantung. dr.Rony M Santoso SpJP (K) FIHA, Ahli Jantung dari Primaya Hospital yang merupakan salah satu peneliti yang mengembangkan alat ini berkolaborasi dengan PT Space Singapore menyampaikan, lebih dari 100 pasien-pasien gagal jantung telah menggunakan HFM untuk memantau kondisi penyakitnya di rumah.

“Penggunaan alat ini bermanfaat bagi pasien untuk memantau kondisinya secara berkala, dan sewaktu ada kekhawatiran terkait kondisinya dan alat tersebut akan memberikan notifikasi kepada dokter yang merawatnya ketika dibutuhkan,” ungkapnya.

Hal tersebut, lanjutnya, akan menenangkan pasien setelah mereka pulang dari numah sakit dan saat dalam kondisi sendiri di rumah maupun saat dalam perjalanan. HFM juga bermanfaat untuk para dokter karena mereka dibenkan data-data mengenai keluhan pasiennya, yang bertujuan bukan hanya untuk intervensi sesaat namun juga manajemen penyakit dengan lebih efektif, dimana pada saat ini masih sulit dilakukan.”

Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group menyampaikan, layanan Jantung dan Pembuluh Darah merupakan salah satu layanan unggulan Primaya Hospital Group. “Kami melayani 1000 tindakan setiap bulannya. Oleh sebab itu, kami terus mengembangkan teknologi dan peralatan medis untuk membantu para dokter spesials mengembangkan keahliannya ke prosedur dan layanan yg lebih advanced,” tukasnya.

Pihaknya, lanjutnya, melayani berbagai tindakan menggunakan teknologi advanced seperti Optical Coherence Tomography (OCT) yang berguna untuk melihat kondisi arteri koroner secara 3D dan real time dan Rotablator yang digunakan untuk mengikis plak yang mengeras pada pembuluh darah, PCI (Percutaneous Coronary Intervention) Kompleks dengan Cath Lab berbasis teknologi Artificial Intelligence, tindakan PCI dengan IVUS (intravascular Vitrasound) yang merupakan perangkat pemeriksaan jaringan lunak menggunakan gelombang suara, Renal Denervasi, Ablasi untuk Aritmia, hingga bedah jantung atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG).

“Untuk semakin meningkatkan kenyamanan pasien, layanan kami didukung oleh tenaga medis profesional dan berpengalaman, dokter ssesialis yang lengkap, teknologi yang mumpuni, fasilitas yang bersih dan pelayanan yang aman, ramah, dan cepat. Semoga dengan hadirnya Heart Failure Monitor di Indonesia dapat menjadi solusi bagi masyrakat khususnya pasien gagal jantung, dan dapat membantu pasien mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat,” pungkasnya. (any)

 

Tags: indoposindoposonlinePrimaya Hospital
Previous Post

FHA-Food & Beverage 2024 Ajak Pelaku Industri Makanan dan Minuman Rambah Pasar Global

Next Post

Kejaksaan Agung dan FIKOM Universitas Moestopo Jajaki Kerjasama Strategi Komunikasi Publik

redaksi -

redaksi -

Related Posts

Megapolitan

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17
Megapolitan

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36
Megapolitan

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55
Megapolitan

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
Megapolitan

LPCK Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru di RUPST 2025

21 Mei 2025 19:37
Megapolitan

Pejabat Bekasi Dijebloskan ke Penjara Atas Dugaan Korupsi Alat Olahraga

15 Mei 2025 21:44
Next Post

Kejaksaan Agung dan FIKOM Universitas Moestopo Jajaki Kerjasama Strategi Komunikasi Publik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Baru Buka di Pondok Indah Mall 1, Main Asik di Kidzlandia Yuk!

11 Februari 2023 13:30

Pemilu 2024, Novel Siap Menangkan Partai Golkar

17 Januari 2023 16:19

Pameran Indonesia Asean Stationery & Gift Expo Siap Digelar di Jiexpo

5 September 2024 00:00

Dua Parfum Baru dari Braven, Bikin Pria Makin Percaya Diri

16 Juli 2024 17:40
Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

0
23 Orang Terduga Teroris Diamankan Terkait Bom Makassar

Penyidikan di Tingkat Polsek Dihentikan, Begini Kata Mabes Polri

0
Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28

Beritaa Terkini

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
INDOPOS ONLINE

Follow Us

  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com

No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com