Bekasi – PT Lippo Cikarang Tbk (“LPCK” atau “Perseroan”) mencatat nilai pra penjualan sebesar Rp1.301 miliar pada FY23, atau mencapai 94,6 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp1.375 miliar.
Perseroan tersebut juga melaporkan total pendapatan mencapai Rp1.075 miliar di tahun 2023, atau turun sebanyak 15 persen dari tahun 2022. Penyebabnya, adanya penurunan serah terima pada rumah hunian dan apartemen, dan lahan industri apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Baca juga: PT Lippo Cikarang Tbk Gelar RUPSLB 2023
Pada tahun buku 2023, pendapatan utama Perseroan berasal dari serah terima hunian rumah tapak, unit komersial atau ruko, lahan industri serta pendapatan non-properti dari pengelolaan kota Lippo Cikarang. Proyek perumahan yang diserahterimakan pada FY23 termasuk Waterfront Estates @Uptown, sebanyak 365 unit dan The Hive @Uptown sebanyak 36 unit.
Laba kotor Perseroan juga tercatat positif sebesar Rp527 miliar dengan margin laba kotor yang dapat dipertahankan pada level sehat sebesar 49 persen sepanjang tahun 2023. Hal tersebut tercatat laporan keuangan tahun 2023 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Baca juga: Nutrilon Royal Science Roadshow Hadir Dukung Si Kecil Siap Jadi Pemenang
Presiden Direktur LPCK, Ketut Budi Wijaya, menyatakan bahwa LPCK optimis masih banyak peluang pertumbuhan di industri properti.
“Selama tahun 2023, Perseroan telah mencapai pra-penjualan sesuai dengan target yang ditetapkan walaupun menghadapi banyak tantangan di sektor properti seperti suku bunga acuan
yang meningkat dan tekanan inflasi. Dalam menghadapi tahun 2024, kami yakin akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan dengan strategi bauran produk yang tepat. Kami
juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan agar dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami,” katanya.
Seperti yang diketahui, Manajemen PT Lippo Cikarang Tbk memaparkan pada tahun 2023, EBITDA Perseroan dapat tetap dipertahankan positif sebesar Rp297 miliar atau 28 persen dari pendapatan. Selain itu, laba bersih tercatat sebesar Rp108,6 miliar. (dan)