Jakarta- Putera Sampoerna Foundation (PSF) terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya dijalankan dengan kemitraan strategis bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Menyambut ulang tahun Hari Pendidikan Nasional 2024, PSF berkolaborasi dengan Kemendikbudristek RI dalam acara Kejar Pijar, singkatan dari Kreatif Mengajar Pintar Belajar.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 15 Mei 2024 lalu di Gedung A Kemendikbud RI, dan meliputi dua topik talk show dengan narasumber dari Kemendikbudristek RI, PSF, dan para penerima manfaat inisiatif PSF, serta pameran program dari School Development Outreach.
Tema dari acara Kejar Pijar PSF adalah “Mendukung Kelanjutan Merdeka Belajar Melalui Ekosistem Pendidikan yang Berkarakter dan Kritis”, sejalan dengan tema Hardiknas 2024, yaitu “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.
Baca juga: Kenapa Harus Vaksin Meningitis Sebelum Umrah atau Haji? Ini Dia Jawabannya!
“Penyelenggaraan Kejar Pijar PSF merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk berbagi praktik baik, terutama kepada para guru yang selama ini menjadi sasaran utama penerima manfaat program-program PSF, sekaligus menjadi salah satu implementasi kemitraan strategis kami bersama Kemendikbudristek RI. Pada Kejar Pijar ini kami senang sekali dapat berbagi informasi dan pengalaman dengan para guru, baik guru penerima manfaat program PSF dari Papua, maupun beberapa komunitas guru yang hadir dari wilayah Jabodetabek,” ujar Elan Merdy, Senior Director Putera Sampoerna Foundation.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, PSF memiliki ekosistem pendidikan yang melibatkan pengajar, peserta didik, dan manajemen sekolah. Ekosistem ini menerapkan dua jenis kurikulum, yaitu kurikulum nasional dan internasional. Kurikulum nasional atau Kurikulum Merdeka menjadi acuan bagi inisiatif School Development Outreach (SDO) dengan program-program yang menargetkan guru di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam pelaksanaan ketiga program dari inisiatif SDO, yaitu Guru Binar, Teachers Learning Center, dan Lighthouse School Program, PSF selalu menyesuaikan kebutuhan guru sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek RI termasuk Kurikulum Merdeka. PSF-SDO mengembangkan materi diseminasi untuk para fasilitator yang selanjutnya diimbaskan luas kepada lebih banyak guru dan diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Rayakan HUT ke 15, Binus Online Hadirkan 15 Ribu Konten Pembelajaran
Sementara itu, PSF juga memiliki inisiatif-inisiatif yang mengacu pada kurikulum internasional, yaitu Sampoerna Schools System yang berfokus pada peserta didik. Dengan program Sampoerna Academy, Sampoerna University, dan Beasiswa Kerja Sama Sampoerna, PSF memberikan akses kepada jenis pembelajaran dan pengajaran yang lebih luas.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Sampoerna Schools System tetap sejalan dengan Kurikulum Merdeka, terutama terkait pengaplikasian pendekatan belajar lewat pembelajaran berbasis proyek dan pengembangan karakter lewat kompetisi 5C (Communication, Collaboration, Creative, Critical Thinking, & Character) yang diterapkan kepada peserta didik.
Dalam talk show “Mensinergikan Pendidikan Kurikulum Merdeka dan Global untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia”, Donna Agnesia, public figure dan orang tua murid Sampoerna Academy BSD, memberikan tanggapannya terkait penerapan kurikulum internasional. Sambil menceritakan perubahan signifikan pada anaknya dalam sembilan bulan terakhir, Donna menyatakan bahwa penerapan kurikulum Merdeka dan kurikulum internasional di Sampoerna Academy mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga Indonesia dan warga dunia baik dari segi akademis maupun karakter.
PSF berkomitmen untuk terus berkontribusi menjadi bagian dari ekosistem pendidikan Indonesia melalui berbagai inisiatif yang PSF miliki, seperti School Development Outreach, Sampoerna Schools System, dan Beasiswa Kerja Sama Sampoerna. Tujuan dari inisiatif-inisiatif tersebut adalah menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berorientasi pada masa depan.
Kejar Pijar juga merupakan wujud keterbukaan dari Kemendikbudristek RI dan PSF untuk bermitra dengan pihak swasta yang memiliki visi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia lewat penerapan kurikulum nasional maupun kurikulum global di era Merdeka Belajar. PSF berupaya untuk menghadirkan kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, untuk memaksimalkan manfaat dari program-program yang dilaksanakan oleh PSF bersama Kemendikbudristek RI dalam membangun dan memperkuat ekosistem pendidikan yang lebih kritis.
Dalam kesempatan tersebut, PSF memberikan penghargaan kepada tiga mitra, yaitu Pemerintah Kabupaten Buleleng, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, dan Pemerintah Kota Palu, atas kemitraannya dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Pemerintah Kabupaten Buleleng mendapatkan kategori Program Paling Berkesinambungan.
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia mendapatkan kategori Program Online dengan Dampak Terbesar melalui program Transformasi Guru Merdeka dan Digitalisasi dalam Pembelajaran, dan Pemerintah Kota Palu mendapatkan kategori Agen Perubahan Inspiratif melalui program Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Magang Kepala Sekolah.
Putera Sampoerna Foundation (PSF) adalah institusi bisnis sosial pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memajukan Indonesia melalui pendidikan yang berkualitas, dengan berbagai program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti Sampoerna School System dan School Development Outreach.
PSF memiliki komitmen dalam berkontribusi membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berorientasi pada masa depan melalui berbagai inisiatif bersama dengan pihak swasta dan pemerintah daerah. (any)