Jakarta -Pemanfaatan artificial intelligence (AI) semakin banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. AI merupakan teknologi yang memungkinkan mesin atau sistem untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.
Tidak hanya memudahkan proses bisnis dan industri, AI juga memberikan manfaat bagi masyarakat umum dalam berbagai bidang. Perkembangan AI di Indonesia saat ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Meskipun masih ada banyak tantangan, namun pemerintah dan pemangku kepentingan mulai memperhatikan AI sebagai teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa.
Membuka wawasan mengenai pentingnya pengembangan AI terutama untuk B2B, AIBP Conference and Exhibition, yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, akan membahas tantangan dan peluang teknologi utama di Indonesia. Diadakan di Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, acara ini akan menyatukan para pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan anggota komunitas untuk mendorong inovasi, kerja tim, dan kemitraan.
Salah satu topik yang akan dibahas yakni Tata Kelola dan Regulasi AI: Mengatasi Kekhawatiran Masyarakat dan Membangun Framework yang Kuat. Meski AI menawarkan banyak manfaat, namun kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaannya masih tetap tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan regulasi yang kuat, khususnya terkait privasi dan kekayaan intelektual. Tata kelola AI yang efektif melibatkan kolaborasi antara pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan masyarakat untuk memastikan penggunaan AI yang etis dan praktis.
Baca juga: Ini Dia! Empat Srategi Kunci Keberhasilan Transformasi Digital
Survei Inovasi AIBP tahun 2024 yang tengah berlangsung menyoroti bahwa 82 persen responden Indonesia memandang masalah privasi dan keamanan sebagai hambatan utama dalam penerapan AI. Mengatasi tantangan-tantangan ini sangat penting untuk mempercepat inovasi AI di Indonesia.
Ekonomi Digital dan Pengembangan Keterampilan: Menjembatani Kesenjangan Keahlian
Ekonomi digital Indonesia memiliki potensi menjanjikan jika diberikan dukungan yang tepat dalam bidang pelatihan SDM (Sumber Daya Manusia) dan infrastruktur. Menjembatani kesenjangan keterampilan melalui pelatihan kompetensi digital yang ekstensif adalah kunci untuk membuka potensi penuh teknologi AI dan otomatisasi. Investasi strategis pada platform data terpadu, analisis data, perangkat lunak intelijen bisnis, dan peningkatan konektivitas akan mendorong transformasi dan kemajuan digital yang signifikan.
Mengatasi Rintangan Implementasi: Penggunaan AI yang Etis dan Praktis
Penerapan pedoman etika pada AI, sangat penting terutama pada bidang sensitif seperti pemilu dan media sosial.. Namun, masih tantangan praktis dalam menerapkan teknologi AI secara etis dan aman masih tetap marak. Acara ini akan berfungsi sebagai sarana untuk membahas dan menanggapi masalah tersebut.
Baca juga: Nose Herbalindo Gandeng Pemerintah Distrik Guangzhou Majukan Industri Kecantikan Indonesia
Berdasarkan hasil Survei Inovasi AIBP yang sedang berlangsung, 8% perusahaan di Indonesia melaporkan bahwa AI Generatif membawa transformasi pada bisnis mereka secara signifikan, dibandingkan dengan 18% perusahaan di Thailand. Kesenjangan ini menyoroti peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang AI dan mempercepat inisiatif AI guna membuka peluang bisnis baru.
AI dan otomatisasi otomatisasi dalam Tenaga Kerja: Mengelola Perpindahan Kerja dan Dampak Sektoral Otomatisasi menimbulkan ancaman terhadap lapangan kerja, sehingga muncul kebutuhan untuk mengadakan transisi tenaga kerja yang strategis dan program pelatihan ulang.
Survei Inovasi AIBP tahun 2024 yang sedang berlangsung menunjukkan peningkatan adopsi AI di kalangan bisnis di Indonesia, dengan 63% menciptakan strategi dan roadmap yang berfokus pada AI dan 67% menjajaki penggunaan AI untuk otomatisasi proses. Ketika industri menghadapi berbagai tingkat gangguan, strategi otomatisasi perlu disesuaikan. Konferensi ini akan bertujuan untuk menanggapi pengatasan dari tantangan-tantangan ini untuk merumuskan strategi transisi yang lancar bagi dunia kerja.
Irza Fauzan Suprapto, CFA, CEO, Industry Platform Singapore, membuka acara dengan menyoroti kondisi Data dan AI saat ini. Data dan AI adalah landasan transformasi digital di Indonesia, memberdayakan dunia usaha dan lembaga pemerintah untuk mengoptimalkan sisi operasional perusahaan, meningkatkan pengambilan keputusan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
“Memanfaatkan analisa yang didukung AI mendorong efisiensi dan inovasi di berbagai sektor seperti keuangan, manufaktur, dan layanan publik, sehingga mendorong Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terkemuka. Pengelolaan risiko digital juga sama pentingnya; dimana penerapan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, memperbarui sistem secara berkala, dan melakukan penilaian risiko yang komprehensif merupakan strategi yang tidak dapat dikesampingkan untuk untuk Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Charles Budiman, Chief Digital Officer, Maybank Indonesia, mengatakan, perjalanan transformasi digital Maybank Indonesia, dimulai lebih dari lima tahun lalu.
“Dimana kami telah merevolusikan pendekatan kami dalam menyediakan solusi keuangan. Dengan berfokus pada pengalaman nasabah dan pengertian yang mendalam akan berbagai pain points di berbagai segmen, kami pun berhasil mengembangkan strategi digital yang berpusat pada kebutuhan nasabah. Komitmen terhadap inovasi dan keunggulan ini telah menempatkan Maybank Indonesia sebagai pemimpin dalam perbankan digital, menawarkan solusi komprehensif melalui Aplikasi M2U ID kami dan membina kemitraan strategis menggarisbawahi misi kami untuk memanusiakan layanan keuangan dan memastikan pengalaman perbankan yang unggul, aman, dan nyaman bagi semua nasabah kami,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ignatius Sigit Pratopo, Senior VP, Integrated Enterprise Data & Command Center, Pertamina menyampaikan, ketika dunia sedang dihadapi oleh ketidakpastian global yang belum pernah terjadi sebelumnya, pabrik-pabrik digital muncul sebagai solusi penting bagi bisnis yang ingin tetap berdaya saing dan tangguh.
Pemanfaatan teknologi canggih seperti IoT, AI, big data, dan otomatisasi, pabrik-pabrik digital menjadi perwakilan masa depan industri energi, mendorong performa efisiensi, fleksibilitas, dan keberlanjutan yang tak tertandingi lintas waktu. “Seiring komitmen kami untuk terus berinovasi dan beradaptasi, perjalanan transformasi digital kami menempatkan kami sebagai pemimpin di era industri energi yang selanjutnya,” tukasnya.
Sementara itu, Natal Iman Ginting, CEO, Pelindo Solusi Digital menyampaikan, portal sistem tunggal mereka telah merevolusi transaksi layanan pelabuhan dengan menggabungkan berbagai layanan ke dalam satu platform. Inovasi ini meningkatkan efisiensi transaksi dan kecepatan penyampaian layanan, sehingga meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
“Transformasi digital sangat penting untuk pertemuan tuntutan pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan. Dengan mengintegrasikan solusi digital seperti Parama, Praya, dan Palapa. Kami menyederhanakan proses dan mengurangi waktu transaksi, memastikan layanan yang lebih andal dan efisien. Hal ini memungkinkan kami menawarkan layanan yang lancar dan mudah diakses, selaras dengan ekspektasi pasar modern dan pemajuan teknologi,” ungkapnya.
Firlie Ganinduto, Wakil Ketua Umum Komunikasi & Informatika, KADIN, berbagi wawasannya mengenai kondisi peta digital saat ini, “Untuk mengelola risiko digital secara efektif, organisasi harus menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang komprehensif, memperbarui sistem mereka secara berkala, dan melakukan penilaian risiko secara menyeluruh.
Langkah-langkah penting seperti pelatihan karyawan untuk mengenali ancaman, penerapan kebijakan perlindungan data, dan pengoptimalan teknologi canggih seperti AI guna mendeteksi ancaman perlu dilakukan secara terpadu,” katanya.
Tak hanya itu, lanjutnya, kolaborasi berkelanjutan dengan pakar industri dan kepatuhan terhadap praktik terbaik dalam pengelolaan insiden juga merupakan hal penting. “Selain itu, otomatisasi merevolusi budaya kerja di Indonesia, meningkatkan produktivitas, mengurangi tenaga kerja manual, dan mendorong keunggulan operasional di berbagai sektor seperti manufaktur, keuangan, dan jasa, sehingga mendukung tujuan transformasi digital negara ini,” tambahnya.
Irza mengatakan, negara-negara di Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Munculnya teknologi baru menghadirkan peluang unik bagi perusahaan dan pemerintah untuk mengambil lompatan digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. “AIBP Conference and Exhibition yang diadakan pada tanggal 6 & 7 Agustus di Jakarta merupakan kesempatan bagi para pemangku kepentingan dari organisasi publik dan swasta untuk berkumpul dan berdiskusi mengenai seperti apa pertumbuhan yang akan terjadi di masa depan ini.” tutup Irza.
Beberapa topik utama dalam AIBP Conference and Exhibition 2024:
● How Data and Artificial Intelligence Can Fuel Indonesia’s Digital Leap
● Shaping Tomorrow: Automation in the Future Workplace
● Indonesia 4.0: Technology for Sustainable Development
● Managing Risks in the Digital Age
● Modernising Banking
● Smart City Indonesia. (any)