Jakarta – Rupiah mampu bergerak di level bawah Rp14.250 per dolar AS pada perdagangan Jumat pagi. Alhasil, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat.
Hingga pukul 09.36, di pasar spot rupiah ditransasksikan di level Rp14.235 per dolar AS. Dengan begitu nulai itu menguat sekitar 0,09 persen dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.247.
Baca juga: Penjelasan Erick Thohir Soal Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom
Sedangkan, data terakhir kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdowr), BankIndonesia menetapkan nilai tengah rupiah di level Rp14.240 atau menguat dari nilai tengah sebelumnya yakni Rp14.262.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, nilai tukar rupiah sedikit terapresiasi dengan pergerakan yang cukup stabil. Menurutnya, hal ini sejalan dengan arus modal asing masuk ke pasar saham dan SBN.
Dalam Daily Economic and Market Review hari ini, arus modal asing yang sudah masuk ke pasar SBN selama Juni 2021, kata Andry cukup tinggi. Bahkan, sudah tercatat sebesar Rp13,2 triliun hingga akhir pekan ini.
Baca juga: Pertamina International Shipping Siap Layani Logistik Kelautan Terintegrasi
“Penguatan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari masih tingginya ekspektasi perbaikan ekonomi, baik global maupun domestik,” kata dia.
Menurut dia, isu ekonomi yang mendapat perhatian hari ini adalah target pendapatan negara pada tahun depan yang berada pada kisaran Rp1.823,5-1.895,4 triliun. Ini ditetapkan Pemerintah dan Panitia Kerja Penerimaan Komisi XI DPR kemarin.
Makanya, Andry menegaskan, dengan tingginya target penerimaan tahun 2022, pemerintah harus mencari sumber pendapatan lain yang cukup besar agar target tersebut tercapai. (mah)