Jakarta – Kali ini, durasi rawat inap bagi pasien COVID-19 bergejala ringan akan dipercepat. Pasalnya, pihak rumah sakit segera memprioritaskan pasien bergejala berat.
Pernyataan itu diungkapkan, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Lia G Partakusuma. “Memberi kesempatan untuk bergejala berat masuk rumah sakit, kami harap masyarakat mengerti kenapa rawat kita perpendek waktunya,” kata Lia dalam konferensi pers secara virtual.
Adanya, mempersingkat waktu rawat inap pasien COVID-19, kata Lia, lantaran PERSI mengantisipapsi kondisi rumah sakit penuh karena lonjakan COVID-19. Agar pasien bergejala berat bisa terminimalir.
Baca juga: Viral! Pasien COVID-19 Makan di Restoran
“Pihak rumah sakit akan menyikapi lonjakan COVID-19, termasuk penambahan kapasitas seperti yang diinginkan pemerintah, tapi itu juga menyesuaikan kemampuan dari rumah sakit,” katanya.
Meski akan mempersingkat waktu rawat inap pasien, Lia mengaku, tapi memberikan terapi yang lebih panjang. Salah satu contohnya si pasien hanya bisa datang setiap tiga bulan sekali untuk membeli obat.
“Jadi pasien hanya bisa datang 3 bulan kemudian, hanya saja, kalau terjadi sesuatu harus datang ke rumah sakit,” kata Lia.
Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk memberi perlindungan kepada tenaga kesehatan dan pasien. Termasuk memberikan are aman di rumah sakit. Untuk itu, pihak rumah sakit akan terus memperpaiki sistem layanan.
“Kalau sekarang bisa daftar dulu, bisa melalui online atau by phone dan lebih dianjurkan menggunakan menggunakan tekhnologi,” katanya.
Baca juga: Anies Temukan Kelalaian Prokes dari Pelaku Usaha di Jakarta
Lokasi Wisata Dibatasi
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran telah memerintahkan diberlakukannya buka-tutup di kawasan wisata ancol. Hal itu dipicu karena tingginya kasus positif COVID-19 di Jakarta.
“Saya telah perintahkan untuk buka-tutup dan menggelar patroli di titik rawan kerumanan,” kata Fadil.
Bukan hanya itu, di sejumlah lokasi yang berada di Pantai Ancol tetap dijaga. Dia mengaku, akan menerapkan aturan protokol kesehatan yang tegas. “Di tiap lokasi yang ada di pantai, saya minta dijaga,” katanya.
Tak hanya disitu, Fadil juga memberikan arahan kepada pengelola Ancol agar kapasitas pengunjung hanya 7000 orang dari 120 ribu kapasitas yang tersedia. Itu pun kata dia, harus melakukan tutup-buka.
“Tadi saya juga memberikan arahan misalnya ancol, kapasitas disitu kan 120 ribu, tapi yang hadir hanya 7000,” katanya. (dut)