• Blog
  • Contacts Us
  • Home
  • Home
  • Home
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Instagram
  • My Bookmarks
  • Sample Page
INDOPOS ONLINE
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi
No Result
View All Result
INDOPOS ONLINE
No Result
View All Result
Home Megapolitan

YAICI Lanjutkan Edukasi Gizi Memperbaiki Pola Makan Balita Lewat Program G21H

redaksi - by redaksi -
7 Januari 2022 19:02
in Headline, Megapolitan
0

FOTO Ist

12
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta – Sejak awal berdiri pada 2017 yang lalu, hingga saat ini, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) telah menjangkau lebih dari 50 ribu masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. YAICI mengedukasi masyarakat perihal gizi anak dan pola konsumsi keluarga sebagai upaya pencegahan stunting dan gizi buruk.

Hal ini karena stunting dan gizi buruk masih menjadi problem yang dihadapi pemerintah untuk meningkatkan indeks pembangunan masyarakat. Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan YAICI adalah organisasi yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan bekal berupa edukasi gizi dan kesehatan anak.

”Dasar dari generasi yang produktif itu adalah anak yang secara fisik sehat dan tumbuh kembang optimal. Caranya adalah dengan memberi anak gizi yang cukup dan menghindarkan anak dari asupan yang tinggi kandungan gula garam lemak. Anak-anak yang cukup gizi, fisiknya akan sehat, tumbuh kembang otak optimal dan saat usia dewasa nanti akan menjadi generasi yang unggul,” ujar Arif di Jakarta, Jumat (7/1/2022).

Lebih lanjut, Arif menegaskan mempersiapkan generasi masa depan yang unggul adalah cara permanent untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

Baca juga: Literasi Gizi YAICI, PP Muslimat NU dan PP Aisyiyah Jangkau Lebih dari 10 Ribu Masyarakat 

”Selama ini kita selalu beralasan kemiskinan, lalu di beri bantuan sosial, isinya beras, minyak, mie instan, gula, kopi dan susu kental manis. Kalau saya bilang ini nggak akan mengubah keadaan, anak-anak dari keluarga miskin yang mengkonsumsi bansos-bansos seperti ini dimasa depannya besar kemungkinan akan tetap berada di lingkaran kemiskinan. Sebab, intervensi seperti ini hanya untuk menghilangkan lapar, tapi tidak memberi asupan pada otak, tidak mempengaruhi perkembangan otak. Maka tidak heran mereka tidak akan pernah bersaing di pasar global, mereka akan sulit memasuki dunia white collar,” tandasnya.

Oleh karena itu, bersama lembaga yang dikelolanya, YAICI dan juga dengan dukungan mitra kerja seperti PP Aisyiyah, PP Muslimat NU dan HIMPAUDI, Arif menggagas model edukasi yang tidak hanya sekedar memberikan informasi, namun juga membiasakan masyarakat melakukan hal-hal baik yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

”Sejak akhir 2021, kami mulai menggagas program Gerakan 21 Hari (G21H) untuk membiasakan anak mengkonsumsi makanan bergizi. Hasilnya, dari 30 peserta (ibu dan anak), hanya 2 anak yang gagal. Sisanya, sebanyak 28 peserta akhirnya bisa terlepas dari kebiasaan makan yang buruk. Kini anak dengan sadar menghindari asupan makanan yang tinggi gula garam lemak, dan mau mengkonsumsi makanan minuman yang kaya akan protein, serat dan vitamin,” beber Arif.

Tahun ini, YAICI akan melanjutkan program pendampingan G21H ini agar dapat memberi dampak yang lebih luas lagi bagi masyarakat dan masa depan anak-anak.

Baca juga: YAICI – HIMPAUDI Jalin Kerjasama Edukasi Gizi lewat Literasi

Melly Amaya Kiong, Founder Komunitas Menata Keluarga sekaligus praktisi mindful parenting yang mendampingi pelaksanaan program memberikan apresisasi atas program G21H .

”Kolaborasi konsep Mindful Parenting dengan pendampingan oleh kader selama 21 hari, memonitoring perubahan-perubahan anak, ini ternyata bisa mewujudkan kebiasaan makan yang baik pada balita adalah sesuatu yang baru. Kedepannya, metode ini dapat diterapkan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baik pada anak dan keluarga,” jelas Melly.

Nyai, orang tua dari  Arka (usia 2 tahun) mengaku keluarganya mengalami banyak perubahan sejak mengikuti program pendampingan G21H ini. ”Arka dulu mengkonsumsi susu kental manis tiga kali sehari, sekarang sudah lepas dari kebiasaan konsumsi susu kental manis. Arka juga terlihat lebih sehat dan ceria, makan lebih teratur dan banyak minum air putih. Di awal program memang terasa sulit, tapi lama-kelamaan aktivitas ini jadi menyenangkan. Semoga ibu-ibu lain yang mengalami problem seperti saya dapat berkesempatan mengikuti program ini,” harap Nyai.

Sementara Lina Marlina kader yang mendampingi keluarga Nyai juga berharap G21H dapat dilanjutkan dengan menyasar lebih banyak masyarakat.

”Kegiatan ini sangat bermanfaat karena sesungguhnya parenting adalah ilmu yang tidak diajarkan di bangku sekolah, namun kita harus belajar dari pengalaman. Melalui program ini, selaku kader sayapun ikut belajar, menata kembali keluarga supaya menjadi lebih harmonis. Selain itu, materi edukasi yang digunakan sangat membantu sehingga mendorong kreatifitas kita sebagai orangtua memberikan edukasi tanpa harus memaksa dan menghakimi, melainkan dengan penuh kasih syg dan keceriaan,” katanya. (any)

 

Tags: Gizi yaiciindoposonlineYaici
Previous Post

Yuk Dicek Tren Rambut 2022 ala Shopee

Next Post

P&G Health Komitmen Perangi Neuropati Diabetik

redaksi -

redaksi -

Related Posts

Megapolitan

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17
Megapolitan

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36
Megapolitan

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55
Megapolitan

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
Megapolitan

LPCK Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru di RUPST 2025

21 Mei 2025 19:37
Megapolitan

Pejabat Bekasi Dijebloskan ke Penjara Atas Dugaan Korupsi Alat Olahraga

15 Mei 2025 21:44
Next Post

P&G Health Komitmen Perangi Neuropati Diabetik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Baru Buka di Pondok Indah Mall 1, Main Asik di Kidzlandia Yuk!

11 Februari 2023 13:30

Pemilu 2024, Novel Siap Menangkan Partai Golkar

17 Januari 2023 16:19

Pameran Indonesia Asean Stationery & Gift Expo Siap Digelar di Jiexpo

5 September 2024 00:00

Dua Parfum Baru dari Braven, Bikin Pria Makin Percaya Diri

16 Juli 2024 17:40
Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

Istri Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Bandung

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

0
23 Orang Terduga Teroris Diamankan Terkait Bom Makassar

Penyidikan di Tingkat Polsek Dihentikan, Begini Kata Mabes Polri

0
Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

Akankah Kurikulum Agama di Kampus Diubah, Begini Penjelasan PBNU

0

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28

Beritaa Terkini

Jabatan Dirtek TP Sebentar Lagi Kosong, Open Bidding Belum Dibuka, Kok Bisa?

2 Juni 2025 10:17

Wow! Tiba-tiba Netizen Singgung Pungli di Bekasi Utara, Ada Apa?

31 Mei 2025 17:36

OJK dan Bank DKI Kolaborasi Wujudkan Pulau Seribu Digital Island

28 Mei 2025 18:55

Bank DKI Sikapi Proses Hukum Terkait Kredit ke PT Sritex

22 Mei 2025 13:28
INDOPOS ONLINE

Follow Us

  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com

No Result
View All Result
  • Baranda
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Otomotif
  • Olahraga
  • Internasional
  • Video
    • Instagram
  • Bekasi

© 2023 indoposonline.com