Jakarta – Menurut OJK, pada tahun 2020 sampai 2021, kerugian akibat serangan siber pada sektor perbankan mencapai Rp 246 miliar. Serangan siber terus meningkat sejak tahun 2020. BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) melaporkan bahwa terdapat 190 juta serangan siber pada dari Januari sampai Agustus 2020, empat kali lebih banyak dibanding 39 juta serangan pada tahun 2019.
Melihat hal itu, perusahaan keamanan siber, Protergo, memperkenalkan Cybersecurity Hub-nya. Protergo menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki Cybersecurity Hub dengan total luas lahan sebesar 800 meter persegi, yang berlokasi di Graha Protergo, Jakarta Selatan.
Marco Cioffi, salah satu pendiri Protergo Siber Sekuriti menjelaskan, Graha Protergo dibagi menjadi beberapa lantai. Lantai pertama didedikasikan sebagai Experience Center, di mana para klien dapat menyaksikan secara langsung simulasi malware, ransomware, dan ancaman siber lainnya.
Baca juga: Sinovac Ungkap Tingkat Keamanan dan Efektivitas Vaksin COVID-19 Inaktif CoronaVac®
Selanjutnya, lantai kedua di Graha Protergo di dedikasikan sebagai “Black Team Operation Center” yang berfokus pada layanan penetration testing dan vulnerability assessment. ”Lantai ketiga Graha Protergo didedikasikan sebagai “X-Force Operation Center”, sebagai tim yang didedikasikan untuk memantau infrastruktur klien 24/7,” ujarnya di Jakarta, dikutip Jumat (28/1/2022).
Perusahaan ini berdiri pada 2018 oleh sekelompok pengusaha teknologi, seperti pendiri Data Center Indonesia Otto Toto Sugiri dan Marco Cioffi, pakar keamanan siber. Saat ini, Protergo telah memiliki lebih dari 100 karyawan dengan bidang keahlian keamanan siber. Sampai sekarang, Protergo telah memiliki lebih dari 60 klien pada sektor ekonomi, seperti perbankan, asuransi, teknologi finansial, telekomunikasi, e-commerce, dan retail.
Marco menyatakan, untuk meningkatkan postur keamanan siber dari klien-kliennya, dan negara Indonesia, Protergo bermitra dengan perusahaan-perusahaan global, termasuk AT&T, AlienVault, Sentinel One, dan Fortinet.
Layanan komprehensif Protergo menjadi empat layanan besar:
Baca juga: The Good Dept Rilis NFT
1, X-Force, yang merupakan layanan Security Operation Center, dimana tim Protergo akan memonitor, menganalisa trafik pada infrastruktur sebuah perusahaan 24/7 untuk memblokir beragam serangan siber.
2, Radar, yang merupakan layanan threat intelligence yang mengumpulkan, memroses, dan menganalisa data pada dark web dan forum-forum lainnya untuk mengidentifikasi apabila terdapat kebocoran data.
3,, Sentinel, yang merupakan layanan next-generation antivirus dan endpoint protection yang berfungsi untuk melindungi perangkat-perangkat dari serangan siber.
4, Black, yang merupakan layanan penetration testing, bertujuan untuk mengidentifikasi celah-celah keamanan pada aplikasi web, aplikasi mobile, API, dan infrastruktur.
”Ke depan, kami akan berfokus untuk memperluas layanannya, khususnya untuk memberikan pelatihan pada personil keamanan siber di Indonesia, dan mengembangkan teknologi yang dapat memberikan proteksi lebih pada infrastruktur siber, serta menawarkan layanan untuk consumer security, seperti melindungi mobile phone,” pungkasnya. (any)