Jakarta-Menjadi lanjut usia (lansia) bukan berarti hidup dengan sakit-sakitan. Menjaga gaya hidup, ditambah dengan olah raga yang tepat, bisa menjadikan lansia yang mandiri.
dr. Evan M.Kes, Sp.OT(K) dari Primaya Hospital Bekasi Timur mengungkapkan, lansia yang ingin melakukan olahraga sebaiknya olahraga yang low impact atau tidak banyak kontak fisik. “Olahraga low impact, olahraga yang tidak banyak kontak fisik minimal untuk bertumpu,” ujarnya.
Evan yang juga menjadi salah satu pembicara pada acara Primaya Fair yang mengusung tema Sport Clinic itu juga menjelaskan jenis olahraga apa saja yang termasuk low impact. “Seperti sepedaan kemudian jalan kaki kemudian bisa berenang untuk lansia,” kata konsultan sport injury itu.
Baca juga: Herbalife Rilis Global Sustainability Report yang Kedua, Ini Isinya
Sementara itu untuk mencegah terjadinya cedera, jangan sampai lupa melakukan yang namanya pemanasan. Minum yang cukup juga penting agar tidak terjadi dehidrasi atau pingsan saat olahraga. “Untuk lari juga, gunakan waktu istirahat yang cukup dan jangan lupa untuk periksakan jantung. Banyak kejadian pelari meninggal akibat serangan jantung,” tutur Evan.
Pasalnya, apabila mengalami cedera olahraga harus ditangani dengan dokter yang tepat. Salah satunya di Primaya Hospital Bekasi Timur melalui Sport Clinic and Orthopedic Center. Sport Clinic Primaya, salah satu layanan modern rumah sakit mengikuti perkembangan zaman.
Dokter Evan berharap, nantinya Primaya Clinic Sport bisa dijadikan sebagai Medical Tourism. “Tujuannya agar pasien yang cedera tidak lagi berobat ke luar negeri tapi cukup di Indonesia saja. Di sini peralatan dan tim medisnya juga tak kalah dan sudah berpengalaman di luar negeri,” katanya.
Dokter Evan sendiri pernah mengemban ilmu di Filipina, dan akan bergabung ke sport clinic di Qatar mengingat di sana pusat klinik olahraga sepakbola.
Baca juga: Meriahkan HUT RI, Aksan Sjuman Gelar Konser di The Apurva Kempinski
Dia menambahakn, Primaya sport clinic tidaklah eksklusif dan diperuntukkan bukan hanya bagi atlet yang mengalami cedera, tapi siapapun terkena cidera saat berolahraga, misalnya ketika joging santai di akhir pekan, juga dapat memperoleh layanan klinik tersebut.
Dokter di unit sport clinic dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Tak perlu pula mengalami cidera dulu baru datang ke sport clinic. Pasien yang datang untuk berkonsultasi dan meminta rekomendasi untuk meningkatkan performa juga dapat dilayani, termasuk yang bertujuan mengikuti program latihan yang berhubungan dengan penyakit penyerta. misalnya pasien dengan gejala low back pain ( nyeri pada pinggang bawah) dapat dilakukan treatment melalui exercise yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut.
Selain menyediakan solusi untuk cedera olahraga, disini juga menyediakan pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up) untuk mengetahui kondisi fisik para atlet. Pemeriksaan tersebut untuk menentukan apakah atlet dinyatakan sport fit atau dalam kondisi layak bertanding atau tidak.
Di samping program pencegahan (preventive) , penanganan, perawatan dan upaya performa, klinik olahraga menyediakan layanan untuk mengobati berbagai kondisi terkait dengan masalah keolahragaan. Contohnya; Tendon achilles robek: robekan pada tendon yang menghubungkan bagian belakang ankle ke tumit akibat cedera atau terlalu sering digunakan dalam aktivitas.
Selanjutnya, jika pergelangan kaki terkilir ( sprain) : kondisi ini tidak hanya terjadi saat berolahraga, kadang disertai ligamen robek. Radang sendi : pembengkakan pada sendi di lutut, bahu, atau pinggul yang berfungsi sebagai kerangka tubuh agar dapat bergerak flexible .
Cidera ligamen lutut: ligament pada lutut ada yang disebut ACL, PCL,MCL atau LCL. Biasanya pemicu cedera adalah gerakan tiba-tiba yang mempengaruhi lutut. Robekan meniskus lutut: robeknya meniskus pada lutut akibat aktivitas memutar dengan cepat.
Osteoartritis: peradangan sendi yang ditandai dengan rusaknya tulang rawan sendi. Dislokasi bahu: bagian atas tulang lengan keluar dari soket bahu lantaran terjatuh, tertabrak, atau terpukul. Tendinitis: peradangan pada tendon atau jaringan lunak yang menghubungkan otot dengan tulang, seringnya di pergelangan bahu, tangan, dan ankle. (any)