Bekasi – Saat ini, Indonesia di gadang-gadang akan memasuki puncak dari bonus demografi tersebut. Menurut Badan Pusat Statistik dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar di ASEAN, Indonesia berpotensi mengisi kebutuhan tenaga kerja untuk negara-negara yang proporsi penduduk usia kerjanya turun seperti Singapura, Korea, Jepang dan Australia.
Dengan ini, Indonesia diprediksi berpeluang menjadi salah satu dari 5 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045. Namun nyatanya, Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda Indonesia berusia 15 hingga 24 tahun atau Gen Z yang tidak bekerja atau bahkan mendapatkan pelatihan.
Berdasarkan data tersebut, sekitar 9,9 juta Gen Z di Indonesia saat ini menganggur dan tidak sedang mengejar pendidikan formal. Angka ini menunjukkan tantangan serius dalam penyerapan tenaga kerja dan ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kebutuhan pasar.
Baca juga: Mau Kualitas Tidur yang Baik? Yuk!
Padahal, di berbagai sektor industri sedang berkembang secara cepat dan dinamis, sekaligus menciptakan beragam tantangan serta peluang yang harus dicermati bersama. Saat perubahan terus terjadi, sebenarnya kemampuan akademis bukan lagi satu-satunya faktor penentu keberhasilan individu dalam berkarir di industri mana pun.
Kini keberhasilan seseorang juga mengandalkan kemampuan adaptif, wawasan global, kemampuan memberikan dampak positif kepada masyarakat. Maka, penerapan sistem pembelajaran yang fokus pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan saat ini jadi isu hangat.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan strategi yang tepat guna mempersiapkan generasi muda memasuki dunia kerja. Bagaimana BINUS UNIVERSITY bisa menjawab tantangan yang ada sekarang?
Baca juga: Ini Komitmen Putera Sampoerna Foundation Tiingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
Situasi di atas telah mengubah tren pendidikan secara global. Dalam dunia yang bergerak serba cepat, industri membutuhkan sumber daya manusia siap kerja yang terampil apalagi di generasi saat ini.
Maka, permintaan terhadap program pendidikan lebih singkat dan fokus pada keterampilan praktis pun muncul. Dengan begitu, mahasiswa tetap bisa mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas sekaligus memulai karier lebih awal lewat peluang masuk dunia kerja lebih cepat. Memahami kebutuhan tersebut, BINUS University menawarkan jalur pendidikan yang lebih efisien. Sebagai upaya memberikan alternatif pendidikan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan industri saat ini. BINUS memiliki suatu inovasi yaitu kuliah 2,5 tahun, langsung gapai karir melalui enrichment program.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri, terutama di bidang teknologi, layanan, dan bisnis. Melalui program enrichment, kami memastikan mahasiswa bisa mulai lebih awal dan siap bersaing di pasar kerja,”, ujar Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE. selaku Direktur Kampus BINUS @Bekasi kepada wartawan, Rabu (29/5/2024).
Dengan pendekatan pendidikan yang inovatif ini, lanjutnya, BINUS University memberikan solusi efektif untuk mengatasi pengangguran di kalangan Gen Z. Mereka mempersiapkan generasi muda untuk tidak hanya menjadi pencari kerja tetapi juga pencipta lapangan kerja melalui inovasi dan kewirausahaan.
Kuliah 2,5 Tahun, Mulai Karir Lebih Awal
Berangkat dari sistem pembelajaran yang holistik, BINUS University sebagai perguruan tinggi indonesia berkelas dunia dengan kuliah 2,5 tahun agar mahasiswa dapat berkarir lebih awal melalui enrichment program. Program ini dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh peluang kerja lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas pendidikan. Mahasiswa bisa memilih ingin menjadi profesional atau entrepreneur, maupun melanjutkan studi, baik di dalam atau luar negeri.
Sistem pembelajaran holistik ini mengembangkan kemampuan siap-terap mahasiswa dengan memilih salah satu dari tujuh track yang ada. Ketujuh track tersebut mencakup internship, research, entrepreneurship, study abroad, community development, further study, dan specific independent study. Hal ini menjadikan BINUS @Bekasi sebagai perguruan tinggi yang terintegrasi dengan kebutuhan industri sehingga mahasiswa bisa memperoleh keterampilan yang relevan tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.
“Melalui enrichment program mahasiswa memiliki kesempatan untuk memulai karier mereka lebih awal. Pengalaman ini memberikan keuntungan kompetitif bagi mereka saat memasuki pasar kerja. Mereka lebih siap, memiliki jaringan profesional yang lebih luas, dan sering kali sudah memiliki pengalaman kerja yang dapat diandalkan oleh calon pemberi kerja.”, ujar Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE. selaku Direktur Kampus BINUS @Bekasi
Pendekatan tersebut mewakili komitmen BINUS @Bekasi dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia yang fokus pada pengembangan entrepreneurial skills dan employability. Jadi, mahasiswa sudah memiliki landasan kokoh untuk bersaing dan berinovasi di dunia kerja yang terus berkembang. “Kami peduli pada kesuksesan karir mahasiswa dan berkomitmen kuat mendukung mereka mencapai tujuan karirnya melalui adanya partnership dengan 2000 perusahaan supaya mereka bisa menggapai karir lebih awal ,” tambahnya.
Secara khusus, BINUS University juga menegaskan komitmen dalam menyediakan pendidikan berkualitas dan koneksi yang kuat. Dengan kolaborasi bersama media dan masyarakat, mereka terus membantu menciptakan generasi yang siap menghadapi tuntutan masa depan dengan berkarir lebih awal sekaligus berperan sebagai agen perubahan yang positif dalam masyarakat. (any)