Jakarta-Bagi mereka yang tumbuh di era tahun 1970 hingga 1990-an pasti tidak asing dengan asap hitam dari knalpot bus kota . Seiring berjalannya waktu, polusi tak hanya dari asap knalpot kendaraan bermotor yang kian banyak, tapi juga dari pabrik. Langit biru yang cerah dan udara segar yang tak terpolusi mungkin terdengar seperti angan-angan di tengah hiruk-pikuk perkotaan yang besar.
Namun, seperti pepatah lama yang mengatakan “Sungai yang besar dimulai dari tetesan kecil”, perubahan besar seringkali dimulai dari langkah kecil yang diambil dengan keberanian dan keyakinan. PT Aletra Mobil Nusantara (ALETRA) adalah salah satu dari tetesan kecil yang akan tumbuh menjadi arus besar dalam gerakan menuju masa depan yang lebih hijau.
Baca juga: Dibintangi Luna Maya dan Darius Sinathrya Urban Legend Sumala Tayang di Bioskop 26 September
ALETRA, perusahaan otomotif berbasis di Indonesia, sedang bersiap-siap untuk meluncurkan produksi mobil listrik di tanah air dan membawa angin segar yang sangat dibutuhkan dalam dunia otomotif yang masih dikuasai oleh kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan hadirnya ALETRA, sebuah langkah konkret diambil untuk mengurangi polusi udara yang selama ini menyesakkan nafas kota-kota besar, terutama di Jakarta, di mana polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan kualitas hidup.
Megusdyan Susanto, Founder & Chairman ALETRA, mencanangkan gagasan ini bukan hanya sebagai sebuah inovasi bisnis, tetapi lebih dari itu, sebuah panggilan untuk menjaga dan mencintai lingkungan. Dalam sebuah wawancara, Megusdyan menceritakan bagaimana dirinya tumbuh besar di Jakarta yang selalu dilingkupi asap dan debu.
“Sejak kecil, saya sudah terbiasa melihat asap hitam mengepul di langit Jakarta, merusak keindahan dan menyesakkan napas. Bayangkan, jika udara kita bisa lebih bersih. Dengan ALETRA, saya ingin mewujudkan mimpi itu,” kenangnya ketika ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Tips Menggunakan Mesin Cuci Front Loading Agar Awet
Seperti akar yang kuat dalam tanah, mimpi Megusdyan ini tidak tumbuh dengan sendirinya. Keinginan untuk melestarikan alam dan mengurangi emisi karbon mendorong ALETRA untuk berkolaborasi dengan LIVAN Auto – anak perusahaan Geely Group, yang telah berpengalaman dalam memproduksi kendaraan listrik. Model MPV pertama ALETRA diproyeksikan akan memasuki pasar pada November 2024, memberikan alternatif bagi konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan.
Mobil listrik ini tidak hanya menjadi kendaraan biasa. Setiap unit yang diproduksi membawa misi untuk mengurangi jejak karbon yang selama ini kita tinggalkan di bumi. “Kami percaya bahwa kendaraan listrik adalah masa depan, dan setiap orang bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan dengan menggunakan mobil yang tidak lagi menghasilkan polusi udara,” tambah Megusdyan. Mobil listrik ini seperti pelita di tengah kegelapan, memberi harapan bahwa di masa depan, kita akan memiliki jalanan yang lebih sejuk, bebas dari asap kendaraan.
Tidak berhenti pada memproduksi kendaraan ramah lingkungan, ALETRA juga menjalin kerja sama strategis dengan Bumiterra, sebuah organisasi yang fokus pada restorasi ekosistem. Melalui kolaborasi ini, ALETRA dan Bumiterra akan melakukan penanaman pohon di lahan-lahan yang terdegradasi di Kalimantan Barat.
“Kerjasama kami dengan ALETRA ini bukan hanya tentang menanam pohon, tapi membangun kembali ekosistem yang rusak. Ini adalah bentuk cinta kita pada bumi yang semakin merana,” ungkap Tara Susanto, Founder Bumiterra.
Tara yang merupakan anak dari Megusdyan Susanto ini menambahkan, Setiap pohon yang ditanam adalah janji kepada bumi, bahwa kita, sebagai manusia, bertekad untuk merawat dan melindunginya dari kerusakan yang lebih parah.
Sebagaimana biji yang ditanam membutuhkan waktu untuk tumbuh, demikian pula perjalanan ALETRA dalam mewujudkan kendaraan listrik di Indonesia. Infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas di berbagai daerah menjadi tantangan tersendiri. Namun, Megusdyan tetap optimis.
“Kami tahu bahwa belum semua orang siap beralih ke mobil listrik, tapi saya percaya, dengan waktu dan perkembangan, akan semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan,” kata Megusdyan penuh keyakinan.
Optimisme ini tak hanya datang dari impian semata, tetapi dari data dan tren global yang menunjukkan bahwa semakin banyak negara beralih ke teknologi hijau. Dan mobil listrik adalah simbol perubahan, tetapi cinta pada lingkungan lebih dari sekadar teknologi.
“Ini tentang bagaimana kita, sebagai penghuni bumi, memilih untuk hidup berdampingan dengan alam, bukan merusaknya. ALETRA dengan mobil listriknya ingin menjadi pionir dalam hal ini, mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai lingkungan. Seperti pepatah yang mengatakan, “Alam memberikan pelajaran, tetapi manusia lah yang membuat keputusan.” Keputusan untuk memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan adalah salah satu cara kita menunjukkan rasa tanggung jawab kita terhadap alam,” imbuhnya.
Bahkan, di tengah-tengah berbagai tantangan yang dihadapi, ALETRA tetap teguh dalam misinya. Mobil listrik pertamanya yang akan segera hadir diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mulai berpikir tentang dampak dari pilihan transportasi mereka terhadap lingkungan.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Kami ingin setiap perjalanan yang dilakukan dengan kendaraan ALETRA menjadi perjalanan yang juga merawat bumi,” jelas Megusdyan, menutup wawancara dengan penuh harapan. (any)