Jakarta – Saat mendengar kata Lapo, l identik dengan warung sederhana penyaji hidangan Batak dari Sumatera Utara. Tapi kini, ada satu Lapo yang bertransformasi menjadi restoran kelas atas. Di Lapo Porsea yang berlokasi di kawasan SCBD Park, Jakarta Selatan, para pencinta kuliner Batak dapat menikmati pengalaman bersantap yang berbeda, lengkap dengan suasana modern dan konsep fine dining.
Menurut salah satu pemilik Lapo Porsea, Meilina Siregar, konsep ini membawa cita rasa Batak ke level baru. “Dalam budaya Batak, ‘lapo’ adalah tempat makan yang identik dengan kesederhanaan. Namun, di sini kami hadirkan dengan suasana yang nyaman dan sejuk,” ungkap Meilina saat acara media gathering pada Selasa, (29/10/2024).
Baca juga: Solusi Kesehatan dan Estetika Area Intim: Dermaster Hadirkan Perawatan Intimate Organ Aesthetics
Meilina menjelaskan, disini, mereka mengombinasikan cita rasa autentik Batak dengan bahan-bahan premium, dan desain interior yang hangat lengkap dengan elemen khas Batak seperti kain ulos dan patung-patung tradisional. “Ada juga ruangan VIP untuk pertemuan atau acara spesial,” tambahnya.
Restoran ini resmi dibuka pada 17 Oktober 2024, dengan dihadiri oleh Maruarar Sirait, salah satu pemilik sekaligus Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam kabinet Prabowo-Gibran. Maruarar mengungkapkan bahwa Lapo Porsea bertujuan memperkenalkan kuliner Batak dengan gaya yang lebih elegan dan modern kepada khalayak yang lebih luas.
Baca juga: Marshanda Kecanduan Hidup Sehat karena Series “Jangan Salahkan Aku Selingkuh”
Lapo Porsea menawarkan beragam menu spesial yang mengedepankan cita rasa khas Batak, seperti Nasi Campur Porsea, platter daging panggang, sup babi, hingga lapet dan ombus-ombus. Selain makanan utama, ada pula jus martabe yang unik serta minuman ikonik Soda cap Badak yang menggugah selera. Untuk menjaga keotentikan rasa, sebagian besar bahan, termasuk rempah andaliman khas Batak, didatangkan langsung dari Sumatera Utara. “Kami tetap mempertahankan keaslian bahan untuk memastikan cita rasa otentik, tapi dengan sedikit penyesuaian agar bisa diterima oleh lidah masyarakat luas,” jelas Chef Patrese Vito, Executive Chef Lapo Porsea.
“Kami juga menyediakan pilihan menu yang bebas daging babi agar dapat dinikmati semua kalangan. Menu sayuran, ayam, sapi, dan ikan arsik kami sediakan demi menjangkau lebih banyak penikmat kuliner,” imbuhnya.
Chef Vito yang memiliki latar belakang masakan western, mengaku pengalaman menciptakan menu Batak dalam gaya modern ini sangat menantang. “Saya sempat berkunjung ke Sumatra Utara, dari Samosir hingga Medan, untuk mempelajari kuliner mereka. Itu menginspirasi saya untuk menghadirkan menu di Lapo Porsea dengan pendekatan baru,” ujarnya.
Tak hanya masyarakat lokal, beberapa tamu asing juga menikmati hidangan khas Lapo Porsea. Menu favorit seperti iga panggang, daging wagyu, dan ikan arsik mendapat sambutan hangat berkat tekstur yang lembut dan rasa yang kaya. Bahkan, side dishes seperti teri medan dan gulai ubi tumbuk memiliki cita rasa yang tak kalah lezat dibandingkan hidangan utama.
Untuk menciptakan suasana yang nyaman dan elegan, interior Lapo Porsea didesain dengan pencahayaan hangat dan hiasan khas Batak, termasuk kain ulos dan patung-patung tradisional. Lapo Porsea juga menyediakan ruangan VIP, yang cocok untuk berbagai acara eksklusif.
Harga menu di Lapo Porsea bervariasi, mulai dari Rp28.000 hingga Rp1 juta per porsi, tergantung pilihan hidangan. Lapo Porsea melayani layanan dine-in dan take away. Restoran ini beroperasi setiap hari dari pukul 11.00 hingga 22.00, dengan jeda istirahat pukul 14.30 hingga 17.30. (any)