Jakarta – Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, resmi dibuka pada 30 Oktober 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Salah satu fokus utama IN2MF 2024 adalah mendukung pelaku industri modest fashion lokal dalam bertransformasi ke ranah digital, yang membuka akses pasar global dengan cara yang lebih efektif, efisien, dan ekonomis.
Kemajuan pesat di dunia digital telah menciptakan peluang baru bagi industri modest fashion Indonesia, terutama bagi desainer dan UMKM untuk merambah pasar internasional.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurrahman, dalam sambutannya menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi digital memberi peluang besar bagi para desainer modest fashion Indonesia untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka di pasar global.
Baca juga: Ingin Wajah Bebas Flek? Ini 3 Tips Paling Efektif yang Harus Dicoba
“Digitalisasi dapat menjadi pintu masuk bagi produk modest fashion kita untuk mencapai konsumen internasional dengan cara yang lebih hemat biaya dan mudah dijangkau,” ujarnya.
Memanfaatkan Platform Digital sebagai Jembatan ke Pasar Internasional
Digitalisasi tidak hanya membantu dari sisi pemasaran, namun juga dalam hal produksi, desain, hingga transaksi yang lebih efisien. Di IN2MF 2024, beberapa kegiatan digelar untuk mempercepat adaptasi teknologi di kalangan pelaku industri fesyen modest, seperti Business Matching Traditional Textiles dan Focus Discussion Group (FGD) yang mempertemukan desainer lokal dengan pasar internasional serta membahas strategi untuk memaksimalkan teknologi digital.
Dalam sesi Seminar Series on Modest Fashion, yang mengangkat tema “Modest Fashion Business: Redefining Creativity with STRIVE 25/26,” para ahli memaparkan tren fesyen yang didukung inovasi digital dan analisis pasar yang akan dominan di tahun 2025/2026. Wedha Gita, seorang Creative Director dan Fashion Designer, bersama Dina Midiani, Trend Expert dan Trend Forecaster, mengulas bagaimana teknologi digital dapat memperluas daya jangkau modest fashion Indonesia sekaligus meningkatkan daya saingnya di kancah global.
Baca juga: 10 Tahun Kehadiran IKEA di Indonesia: Komitmen untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Peran Digitalisasi dalam Keberlanjutan Produk Fesyen Lokal
IN2MF 2024 juga berkomitmen pada keberlanjutan melalui optimalisasi wastra Nusantara—seperti batik, songket, dan lurik—sebagai bagian dari produk fesyen. Dengan adanya teknologi digital, pemasaran wastra lokal melalui modest fashion kini dapat disebarluaskan ke seluruh dunia, memungkinkan koleksi yang sarat budaya ini untuk lebih dikenal sekaligus menjaga kelestariannya.
“Digitalisasi membuka peluang untuk menghubungkan para pelaku UMKM modest fashion dengan konsumen global, sekaligus memperkenalkan produk-produk yang berbasis budaya lokal. Ini adalah langkah besar bagi kita untuk membawa modest fashion Indonesia ke tingkat internasional,” tambah Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Memperkuat Posisi Indonesia di Kancah Internasional
Dalam meningkatkan peran modest fashion Indonesia di pasar global, IN2MF 2024 turut menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah, asosiasi fesyen, dan industri perbankan. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, para pelaku industri modest fashion, terutama UMKM, mendapatkan kesempatan untuk memahami pasar global dengan lebih baik dan menjalin kemitraan strategis yang dapat membantu mereka berkembang.
Perkembangan digital menjadi landasan penting dalam mewujudkan mimpi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia. Dengan dukungan acara seperti IN2MF 2024, digitalisasi di industri modest fashion diharapkan akan semakin berkembang, sehingga produk-produk modest fashion Indonesia tidak hanya dikenal, namun juga menjadi pilihan utama konsumen global. (any)