Dunia – Iran akhirnya memiliki Presiden baru, Ebrahim Raisi. Sebagai seorang ulama ultrakonservatif dilaporkan telah memenangkan pemilihan presiden negara tersebut Jumat kemarin.
Selama ini Raisi dijuluki sebagai “algojo sadis” dan “jagal 1998” karena perannua sebagai anggota kunci “komisi kematian”. Komisi itu dikenal sering memerintahkan ribuan orang untuk dibunuh termasuk saat pembantaian 1988.
Baca juga: Hamas Klaim Mampu Hancurkan Tel Aviv dengan 130 Rudal Per Menit
Disisi lain, dua rivalnya yang juga dari kubu ultrakonservatif, Mohsem Rezai, dan Amirhossein Ghazizadeh-Hashemi juga mengucapkan selamat kepada Raisi.
Presiden moderat Iran, Hassan Rouhani, mengatakan, sosok penggantinya telah dipilih dalam pemungutan suara hari Jumat. Hanya saja, dia tidak menyebut Raisi sebagai pemenang.
Baca juga: Amerika Jual Senjata ke Israel, Edrogan: Tangan Anda Penuh Darah
“Saya mengucapkan selamat kepada orang-orang atas pilihan mereka,” kata Rouhani.
Saya mengucapkan selamat…Raisi, dipilih oleh bangsa,” kata Ghazizadeh-Hashemi, seperti dikutip AFP
Bahkan, dalam cuitannya Rezai berharap Riaisi bisa membangun pemerintahan yang kuat dan populer untuk menyelesaikan permasalahan negara.
Bahkan, satu-satunya capres reformis dalam pilpres Iran kali ini adalah mantan gubernur bank sentral Abdolnasser Hemmati. Dia pun mengucapkan selamat kepada Raisi. (cuy)