Jabar – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disebut telah siap maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024, hal ini dikatakan Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Indonesia Juara (GNIJ).
Suhara Iskandar Sekjen GNIJ mengatakan, pihaknya terus menggalang kekuatan melakukan konsolidasi dengan seluruh Pengurus Wilayah Provinsi dan Kab Kota Ormas GNIJ seluruh Indonesia.
Baca juga: Ridwan Kamil: Kasus COVID-19 Anak di Jabar Meningkat
“Setelah kami seluruh Indonesia sepakat di Rapimnas Indonesia Juara bulan Oktober 2022, dan beliau menyatakan kepada teman-teman (GNIJ) beliau siap secara lahir batin (maju Capres 2024),” kata Suhara, Jumat (31/3/2023).
Hanya saja, pria yang akrab disapa Kang Emil ingin menuntaskan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) baru setelah itu fokus dalam kontestasi Pilpres 2024.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat Resmikan Sarana Publik di Bekasi
Artinya lanjut Suhara, Ridwan Kamil tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode kedua.
“Jadi dari setelah selesai di Jawa Barat beliau akan siap lahir batin untuk maju ke pentas Pilpres untuk melanjutkan suksesi di Republik Indonesia,” terangnya.
GNIJ merupakan organisasi non-partai yang dibentuk atas kesadaran masyarakat, sudah ada di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Organisasi ini terdiri dari 18 ekponen Organisasi Kemasyaratan besar tingkat Nasional bergabung dan sepakat bikin Manifesto Indonesia Juara kata Suhara, aktif melakukan survey internal maupun menganalisa hasil survey dari berbagai lembaga terkait tokoh Capres 2024.
“Ridwan Kamil dihampir setiap survey selalu ada, artinya orang yang menginginkan beliau menjadi Presiden itu tidak berubah,” jelas dia.
Sosok Ridwan Kamil menurut GNIJ, merupakan tokoh terbaik di tengah isu politik identitas yang terjadi selama ini.
Kehadirannya kata Suhara, sebagai solusi bagi masyarakat yang tidak menginginkan adanya politik identitas di Pilpres 2024 mendatang.
“Ridwan Kamil menjadi salah satu Presiden alternatif yang diidolakan masyarakat, solusi konkret karena beliau merupakan sosok yang menginginkan sudah tidak ada lagi polarisasi,” tegasnya. (put)