Jakarta-Belakangan, serial mandarin atau lebih dikenal dengan drachin kian mendapat hati penonton Indonesia. Hal ini diakui oleh Platform over the top WeTV. WeTV pun membagikan gambaran pasar penikmat tayangan original yang telah mereka garap dalam empat tahun terakhir.
Data internal menunjukkan bahwa penggemar tayangan berbahasa Mandarin di Indonesia tak kalah populer dari konten berbahasa lain seperti Jepang dan Korea Selatan. Country Head WeTV Lesley Simpson menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari visi WeTV dalam memperkenalkan keberagaman konten dan genre, termasuk juga tayangan-tayangan lokal.
Grand Duta City South of Jakarta Lakukan Akad Massal dan Groundbreaking
Menurutnya, sajian konten tayangan WeTV yang sempat ramai pada 2019 sukses membuka perspektif WeTV mengenai kesukaan masyarakat Indonesia dengan tayangan Mandarin. Dari sanalah, perusahaan kini berkomitmen melebarkan konten jenis tersebut. “Sekitar 3 tahun terakhir, kami aktif memproduksi serial lokal Indonesia. Pada tahun ke-3, kita lakukan perbaikan besar, termasuk dari kualitas naskah,” ujarnya di Jakarta, Junat (29/9/2023).
Berbagai strategi dan inovasi ini menempatkan WeTV berada di peringkat ke-3 untuk platform OTT di Asia Tenggara pada 2022 berdasarkan jumlah pengunduh.
Tak hanya serial mandarin atau drachin, produksi serial original lebih banyak dengan kualitas yang kian meningkat kini menjadi konsentrasi utama WeTV dan pada tahun mendatang. Selain kualitas naskah, perusahaan juga mendorong konten Indonesia mampu dibawa ke layar luar. Untuk itu, pihaknya memastikan konten memiliki aspek produksi yang detail dilakukan dengan perencanaan yang matang, mulai dari riset mendalam, analisis, hingga eksekusi konten.
Head of WeTV Kaichen Li menjelaskan, eksplorasi konten merupakan tantangan sekaligus hal utama yang mendorong platform ini tetap hidup. Tahun lalu, WeTV yang mencoba memperbanyak jenis-jenis konten berbahasa Mandarin mendapatkan sambutan baik dari para penggemar. “Kita terus mencoba dan ternyata minatnya tinggi. Saya rasa ada faktor juga dari kemiripan kultur antara Indonesia dan Tiongkok,” tukasnya.
Baca juga: Ini Upaya Trinseo Edukasi Kesadaran Kelola dan Daur Ulang Sampah Sejak Dini
Dia mengatakan saat ini produksi konten lokal terus digeber tidak hanya untuk penonton Indonesia, tetapi juga penonton Asia termasuk Tiongkok. Maka, produksi serial original juga tetap mempertimbangkan bagaimana supaya tayangan-tayangan WeTV bisa diterima oleh penonton negara lain.
Sejauh ini, dia menyebut banyak serial lokal Indonesia yang kerap menduduki trending di negara lain. Itu dianggap sebagai angin segar bagi konten Indonesia yang juga disambut baik di pasar luar negeri, di samping sambutan besar penonton Indonesia juga dengan konten dari Tiongkok.
Meski pasar ini kian menggiurkan, Kaichen menjelaskan bahwa ke depannya bisnis semacam platform OTT ini juga masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama yang berkaitan dengan kreativitas.
Indonesia dengan mayoritas penonton WeTV dari kalangan wanita muda menjadi ceruk pasar besar yang ingin diprioritaskan. Kini tantangannya adalah bagaimana mereka mampu melakukan identifikasi, promosi, dan produksi konten terbaik tanpa henti dan terus konsisten.
Selain itu, perusahaan juga ingin menggeber kuantitas produksi dengan kualitas yang baik. Kaichen menjelaskan, WeTV memiliki harapan besar untuk dapat memproduksi konten lebih cepat dan banyak pada tahun-tahun mendatang.
“Tantangannya itu membuat high-quality content. Kami perlu banyak ide cerita, sehingga kami bisa selalu memastikan penceritaan dari naskahnya sesuai dengan keinginan pasar di sini,” tukasnya.
Platform yang merupakan bagian dari raksasa teknologi Tencent Video ini sejak diluncurkan pertama kali pada 2019, sebanyak 56 judul WeTV Original Series telah diproduksi untuk meramaikan pasar konten hiburan di Asia Tenggara.
Seperti My Lecturer My Husband, Imperfect: The Series, Little Mom, Antares, Layangan Putus hingga Kupu Malam. Selain itu terdapat pula judul-judul serial Tiongkok yang menjadi favorit penonton Indonesia seperti The Love You Give Me, Once We Get Married, Who Rules The World, Here We Meet Again, Have a Crush on You, You Are My Glory dan banyak judul lainnya. Sejumlah judul juga tersedia dalam pilihan audio bahasa Indonesia.
Di luar drama Tiongkok, WeTV menyajikan beragam genre tontonan lain berupa variety show seperti Love Signal 1-6, The Fairy Tales, Chuang 2018-2021, HaHaHaHaHa 1-3, Go Fridge dan banyak lainnya serta serial animasi Tiongkok seperti Soul Land, Perfect World, Fights Break Sphere, Throne of Seal dan banyak lagi.
Vice President Tencent Online Video Jeff Han mengatakan, WeTV telah menjadi platform Top of Mind untuk konten Mandarin di Indonesia dan menjadi OTT yang terus tumbuh di kawasan Asia Tenggara. “Karena itu, WeTV memiliki komitmen yang kuat dengan mengutamakan selera pengguna terhadap konten dengan kualitas tinggi,” tandasnya.
Merayakan berbagai pencapaian tersebut, WeTV menggelar WeTV Always More 2024 1st Inaugural Content Show. Gelaran yang pertama kali diselenggarakan ini menghadirkan bintang-bintang populer seperti Prilly Latuconsina, Luna Maya, Natasha Wilona, Angga Yunanda, Stefan William, Syifa Hadju, Haico Van Der Veken serta artis populer Tiongkok Xing Fei dan Xing Zhaolin. (any)
#drachin
#dracin
#serialmandarin
#wetv
#videoott
#tencent