Jakarta-Dalam acara deklarasi JKT Muda Menyala, Pramono Anung, calon gubernur nomor urut 3 yang diusung oleh PDIP-P, memaparkan visi-misinya dengan semangat dan keyakinan. Ia menegaskan pentingnya menjadikan Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat statusnya yang kini bukan lagi ibu kota negara. “Selama ini, Jakarta tidak pernah disebut sebagai ibukota ASEAN. Mari kita maksimalkan potensi yang ada, terutama di Blok M dan sekitarnya, agar menjadi pusat kegiatan yang menarik,” ujarnya di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Pramono menjelaskan bahwa Jakarta saat ini menempati posisi 74 dari 156 kota global. Jika terpilih, ia bercita-cita membawa Jakarta masuk ke dalam 50 besar kota global. “Benchmark kita tidak boleh lagi Kuala Lumpur. Kita harus melampaui itu. Singapura berada di posisi 7 dunia, Bangkok di urutan 42, sementara Jakarta di posisi 74. Maka, target kita adalah mengejar Bangkok terlebih dahulu,” tuturnya.
Baca juga: Digitalisasi dan Inovasi: Kunci Kopnus di Usia 20 Tahun untuk Berdayakan Pensiunan Indonesia
Untuk mencapai visi tersebut, Pramono berkomitmen untuk menyelesaikan masalah utama Jakarta, termasuk pembebasan lahan. Ia mengkritik pendekatan konvensional yang telah ada, mencontohkan kesulitan yang dihadapi dalam pembangunan rumah susun di pasar milik PD Pasar Jaya. “Hanya satu dari 153 pasar yang bisa dikembangkan, itu pun bermasalah karena pedagang enggan dipindahkan. Konsep DP 0 persen yang digagas sebelumnya memang menarik, tetapi persoalan utama tetap pada pembebasan tanah. Jika diberi kesempatan, saya akan memanfaatkan aset-aset pemerintah, seperti kantor kecamatan dan kelurahan, untuk pembangunan,” jelas Pramono.
Contoh konkret yang ia berikan adalah lokasi di Blok S, Jakarta Selatan, di mana terdapat tanah milik JakPro seluas 8.000 meter. “Di sini, kita bisa membangun sekolah yang baik dan fasilitas olahraga, serta menciptakan ruang kerja dan rumah susun di atasnya. Dengan demikian, kita tidak hanya menciptakan infrastruktur, tetapi juga peluang baru bagi masyarakat,” lanjutnya.
Baca juga: 10 Tahun Kehadiran IKEA di Indonesia: Komitmen untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Pramono menegaskan pentingnya terobosan dalam kepemimpinan. “Banyak langkah inovatif yang bisa diambil, tergantung keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan. Saya yakin bisa bekerja sama dengan pengembang yang memiliki reputasi baik, selama kita fokus pada solusi pembebasan lahan,” tambahnya.
Selain itu, Pramono juga akan berfokus pada penyediaan lapangan pekerjaan, sebuah isu yang krusial bagi generasi Z dan milenial. “Survei menunjukkan 38 persen Gen Z di Jakarta ingin menjadi entrepreneur, sementara hanya 2 persen yang tertarik menjadi petani. Ini menunjukkan kebutuhan untuk mendukung inovasi dan kewirausahaan,” ungkapnya.
Pasangan Pramono-Rano berencana menggelar bursa kerja setiap tiga bulan di kantor kelurahan atau kecamatan dan membuka Balai Latihan Kerja dengan pendekatan yang baru. “Di Balai Latihan Kerja, kita akan melatih keterampilan konten kreator dan bahasa asing seperti Inggris, Arab, dan Mandarin, agar Jakarta dapat menjadi sumber daya manusia yang siap bersaing, baik domestik maupun internasional,” ujarnya.
Pramono juga menargetkan pembukaan 500 ribu lapangan pekerjaan. “Data terakhir menunjukkan ada 400 ribu pengangguran di Jakarta. Saya percaya angka 500 ribu ini realistis dan akan memberikan dampak signifikan,” tambahnya.
Dalam rangka mendukung UMKM, Pramono akan menyediakan modal usaha murah dari APBD Jakarta sebesar Rp 300 miliar. “Ini bertujuan untuk merangsang kewirausahaan di kalangan masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah,” jelasnya.
Pramono juga bertekad untuk menyelesaikan berbagai program sosial, seperti Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat, yang implementasinya sering kali tidak sesuai harapan. “Dengan pengalaman 25 tahun dalam kebijakan publik, saya memahami tantangan implementasi di lapangan,” pungkasnya.
Simpatisan JKT Muda Menyala memberikan dukungan penuh terhadap visi Pramono. “Semoga program-program ini menjadi langkah awal menuju Jakarta yang lebih baik. Terima kasih kepada Mas Pram dan Bang Doel, mari kita lanjutkan perjuangan ini bersama,” tutup Muhammad Assad, Ketua JKT Muda Menyala. (any)