Penajam Paser-PT Brantas Abipraya (Persero), BUMN konstruksi yang selalu inovatif dalam teknologi, kini turut ambil bagian dalam proyek besar pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Melalui pemanfaatan teknologi Building Information Modeling (BIM), Brantas Abipraya memastikan proyek ini terlaksana dengan efisien, berkualitas tinggi, dan dapat mendukung konektivitas strategis di IKN, sekaligus menjadi model bandara modern yang berkelanjutan di Indonesia.
Penerapan BIM memungkinkan tim proyek untuk membuat pemodelan yang sangat detail dan akurat sejak tahap perencanaan hingga operasional. Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi, menekankan bahwa teknologi ini sangat membantu dalam menghadirkan konstruksi berstandar internasional. “Dengan BIM, kami bisa lebih cepat mengidentifikasi, merencanakan, dan mengatasi kendala sebelum mulai membangun. Hasilnya, kualitas dan kecepatan konstruksi semakin terjaga,” ungkap Sugeng.
Detail Pembangunan dan Kontribusi Brantas Abipraya
Bandara VVIP IKN yang dibangun di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, ini memiliki terminal VVIP seluas 2.000 meter persegi, terminal VIP 5.000 meter persegi, serta runway sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter. Bandara ini didesain tidak hanya untuk mendukung kegiatan pemerintahan, namun juga melayani penerbangan umum, sehingga memperkuat konektivitas IKN dengan kota-kota besar di Indonesia.
Sebagai salah satu penanggung jawab utama, Brantas Abipraya menangani pembangunan runway, taxiway, apron, dan jalan relokasi. “Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan target operasional penuh pada Desember 2024,” kata Sugeng.
Baca juga: Kolaborasi Beauty dan Fashion yang Mengakar pada Budaya Nusantara
Tak hanya itu, Brantas Abipraya menambahkan sentuhan budaya Kalimantan dalam desain terminal, sambil mengusung konsep green airport yang ramah lingkungan.
Mengadopsi BIM untuk Konstruksi yang Lebih Efisien dan Aman
BIM merupakan teknologi digital yang membantu pengelolaan informasi bangunan sepanjang siklus hidupnya, mulai dari tahap perencanaan, desain, hingga pemeliharaan. Dengan BIM, setiap langkah pembangunan dapat dimonitor secara transparan dan real-time. Teknologi ini juga memungkinkan perbaikan potensi masalah yang terdeteksi lebih awal, menjadikannya lebih efisien dari segi waktu dan biaya.
“BIM adalah kunci untuk menjaga kualitas, produktivitas, dan mengurangi risiko kesalahan. Kami dapat memodelkan bangunan secara virtual, mengidentifikasi kendala sejak dini, dan menyesuaikan sebelum konstruksi dimulai,” lanjut Sugeng.
Adopsi BIM ini menunjukkan upaya Brantas Abipraya untuk selalu menghadirkan pembangunan yang cerdas dan berkualitas tinggi.
Komitmen pada Kualitas dan Inovasi Teknologi di Setiap Proyek
Proyek Bandara VVIP IKN dimulai pada 28 November 2023, menjadi bagian dari dukungan Brantas Abipraya terhadap IKN sebagai karya anak bangsa. Sugeng menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, namun juga cerminan komitmen Brantas Abipraya terhadap kualitas, ketepatan waktu, dan inovasi. “Kami senantiasa berperan dalam pembangunan infrastruktur nasional, dengan fokus utama pada inovasi dan kualitas terbaik,” katanya.
Dengan semangat tersebut, Brantas Abipraya terus bergerak maju, membangun masa depan infrastruktur Indonesia yang berkelanjutan dan modern di tengah pesatnya perkembangan IKN sebagai ibu kota baru. (any)