Bandung – Dalam beberapa tahun terakhir, konsep cloud kitchen kian diminati sebagai solusi praktis penyedia makanan bagi masyarakat urban. Inovasi ini memungkinkan pengelolaan berbagai menu dari beberapa merek dalam satu dapur, menghadirkan efisiensi operasional yang signifikan.
Namun, seiring pertumbuhan pesatnya, kepercayaan konsumen terhadap kehalalan produk menjadi tantangan sekaligus peluang strategis bagi pelaku industri ini.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, jaminan kehalalan produk menjadi kebutuhan penting bagi konsumen di Indonesia. Sertifikasi halal tak hanya meningkatkan kredibilitas, tetapi juga mendukung daya saing usaha cloud kitchen.
Hal ini ditegaskan oleh startup cloud kitchen asal Bandung, SAGALA Group, yang menjadikan sertifikasi halal sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan.
Kehalalan sebagai Wujud Dedikasi dan Tanggung Jawab
Nadhia Lidyana, Quality Assurance Lead SAGALA Group, menjelaskan bahwa sertifikasi halal bukan sekadar persyaratan regulasi, melainkan bentuk penghormatan kepada konsumen. “Kepercayaan konsumen Muslim menjadi dasar komitmen kami. Produk-produk andalan seperti Ayam Bang Dava dan Mangkatsu selalu kami pastikan memenuhi standar halal yang ketat,” ungkap Nadhia.
Baca juga: PNM Perkuat UMKM: Mendampingi Ratusan Nasabah Mekaar Daftar Izin Edar BPOM
Proses sertifikasi halal mencakup seluruh aspek operasional, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. “Kami secara konsisten melakukan audit internal, melatih karyawan, dan bermitra dengan pemasok yang memenuhi standar halal. Kolaborasi erat dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menjadi kunci keberhasilan kami,” tambahnya.
Investasi untuk Keberlanjutan Industri Kuliner
Menurut Nadhia, sertifikasi halal tidak hanya menjamin kualitas produk, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam membangun ekosistem kuliner yang inklusif. “Kehalalan bukan sekadar kewajiban, tetapi juga tanggung jawab etis yang tidak bisa ditawar. Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap kepercayaan konsumen, sekaligus upaya untuk menciptakan standar baru di industri ini,” jelasnya.
Dengan beragam inovasi menu dan layanan, SAGALA Group terus memperkokoh posisinya sebagai pelopor di industri cloud kitchen. Sertifikasi halal memperkuat visi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen lokal yang beragam, khususnya konsumen Muslim.
Ekspansi dan Masa Depan SAGALA Group
Memasuki tahun keenam, SAGALA Group telah mengoperasikan 41 outlet di 11 kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Tangerang, dengan rencana ekspansi ke Bali dan Yogyakarta. Lebih dari 3,5 juta pesanan makanan diproses setiap tahun, menjadikan SAGALA Group sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia yang mengutamakan kualitas dan jaminan halal.
“Ini bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai yang kami percaya. Kami berharap dapat menjadi inspirasi di industri ini dan terus mendukung mitra usaha kami yang berbagi visi yang sama,” tutup Nadhia. (any)