Jakarta– Visa (NYSE: V) dan Visa Foundation telah menyampaikan beberapa pengumuman terkait komitmen berkelanjutan mereka untuk mendukung usaha kecil dan mikro (UKM) di wilayah APEC dan dunia. Pertama, Visa Foundation menjanjikan dana sebesar 100 juta USD untuk mendukung UKM yang kurang terlayani dan dimiliki oleh perempuan di negara-negara APEC selama lima tahun. Visa mengumumkan bahwa mereka telah melampaui target tiga tahun untuk membantu 50 juta UKM secara digital di seluruh dunia pada Juni 2023, di mana hampir 67 juta UKM telah dibantu.
Untuk memperdalam dukungannya bagi UKM global, Visa meluncurkan inisiatif baru guna mempercepat pemberdayaan digital bagi UKM yang belum terlayani di Amerika Serikat dan negara-negara berkembang, dengan fokus awal pada ekonomi APEC termasuk Indonesia, Meksiko, Peru, Filipina, dan Vietnam. Visa dan Visa Foundation menyampaikan pengumuman ini sebagai bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat di Kota San Francisco.
Usaha kecil merupakan urat nadi ekonomi global dan komunitas lokal, mewakili sekitar 90% bisnis dan lebih dari 50% lapangan kerja di seluruh dunia. Untuk mempercepat akses bagi UKM yang kurang terlayani dan UKM milik perempuan di negara-negara APEC, Visa Foundation telah berkomitmen memfasilitasi dana sebesar 100 juta USD selama lima tahun untuk meningkatkan inklusi keuangan digital, mendorong penciptaan lapangan kerja, dan memperluas akses terhadap modal, guna mendorong mobilitas ekonomi. Melalui komitmen ini, Visa Foundation akan berkolaborasi dengan para mitra lokal, melengkapi upaya mereka untuk mendorong akses bagi masyarakat yang kurang terlayani.
Baca juga: Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Chandra Asri Luncurkan Kampanye #IndonesiaAsri,
Secara paralel, Visa telah membantu UKM memenuhi kebutuhan pembayaran mereka yang terus berkembang dalam ekosistem perdagangan yang semakin dinamis. Utamanya adalah fokus pada digitalisasi berbagai cara untuk menerima pembayaran dari pelanggan, cara membayar supply, barang dan jasa, serta menyediakan akses untuk mendapatkan atau meningkatkan keterampilan keuangan melalui pelatihan dan pendidikan. Dari hampir 67 juta UKM yang dijangkau oleh Visa, sekitar 29,6 juta berasal dari negara-negara di kawasan APEC, termasuk 10,9 juta UKM perempuan.
Menyadari kebutuhan penting para UKM, Visa mengumumkan inisiatif baru untuk percepatan dukungan UKM di Amerika Serikat dan di lebih dari 15 negara berkembang. Visa memprioritaskan negara-negara yang memiliki kebutuhan pengembangan digital yang jelas, termasuk negara-negara APEC seperti Indonesia, Meksiko, Peru, Filipina, dan Vietnam. Visa berfokus kepada negara di mana uang tunai masih menjadi mayoritas metode pembayaran dalam bertransaksi dan sebagian besar penduduknya tidak memiliki akses ke pembayaran digital.
“Bisnis kecil sama sekali tidak kecil bagi Visa. Selama tiga tahun terakhir, kami telah melihat mereka beralih dari sebelumnya memanfaatkan pembayaran digital untuk bertahan hidup, hingga kini memanfaatkan kekuatan digital untuk meningkatkan efisiensi dan menjangkau pelanggan baru,” ujar Alfred F. Kelly, Jr. selaku Executive Chairman Visa sekaligus Co-Chair APEC CEO Summit 2023.
Visa, lanjutnya, berkomitmen untuk terus memperluas akses yang adil dan memperluas digitalisasi bagi UKM yang kurang terlayani dan UKM perempuan di seluruh dunia, sehingga pembayaran dapat benar-benar menjadi pemicu pertumbuhan.
Baca juga: Visa Contactless Talk: Gaya Hidup Serba Digital Generasi Muda yang Anti-Ribet”
UKM menyumbang sebagian besar PDB Indonesia, dan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 mengungkapkan bahwa 64,5% UKM dijalankan oleh perempuan. Untuk itu, Visa berfokus pada pemberdayaan bisnis yang dipimpin oleh perempuan dalam bentuk program literasi keuangan ‘Ibu Berbagi Bijak’, yang telah memasuki tahun keenamnya, serta kolaborasi dengan para mitra dalam berbagai program lainnya.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia mengatakan, pihaknya terus menyelaraskan diri dengan fokus pemerintah Indonesia yang menjadikan pengembangan UKM di Indonesia yang merupakan pilar ekonomi sebagai prioritas.
“Mendukung UKM, termasuk mendigitalisasi bisnis dan cara pembayaran mereka, menjadi fondasi utama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan. Sebagai contoh, program ‘Ibu Berbagi Bijak’ kami menggabungkan literasi keuangan dan digital dengan pendampingan dari para ahli untuk membuka wawasan mereka, serta mendorong mereka untuk mengembangkan bisnis secara digital dan melakukan ekspor,” jelasnya.
“Kami telah memberikan dampak kepada lebih dari 1.400 perempuan sejak program ini dimulai. Literasi keuangan dan digital serta pemberdayaan UKM merupakan misi bersama seluruh pemangku kepentingan, dan kami bangga dapat melanjutkan dukungan kami di bidang ini,” tandasnya.
Mendorong Pertumbuhan UKM secara Global, Sepanjang Tahun
Pencapaian pemberdayaan digital 50 juta UKM oleh Visa hanyalah salah satu bagian dari komitmen berkelanjutan Visa dan Visa Foundation untuk membantu usaha kecil dan mikro berkembang. Sejak April 2020, Visa Foundation telah mendukung program dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal untuk memungkinkan pemilik usaha kecil memenuhi kebutuhan di industri perdagangan maupun konsumen yang terus berubah dengan cepat di berbagai belahan dunia.
Visa menawarkan berbagai layanan pembayaran yang dirancang untuk membantu UKM melakukan dan menerima pembayaran, termasuk kartu kredit dan debit untuk bisnis, program rewards, alat bantu manajemen bisnis dan pembayaran, layanan anti-penipuan dan keamanan, serta banyak solusi lainnya. Visa juga menyediakan edukasi keuangan dan pelatihan keterampilan bisnis, termasuk Practical Business Skills di seluruh dunia dan Enko di Amerika Latin. (any)
#visa
#visafoundation
#ukm
#umkm
#ibuberbagibijak