Labuan Bajo, NTT – Pariwisata berkelanjutan semakin menjadi tren global, mendorong industri perhotelan untuk beradaptasi dengan solusi ramah lingkungan. Sudamala Resort Seraya di Labuan Bajo kini menjadi pelopor dalam inisiatif ini dengan sepenuhnya mengadopsi energi surya untuk kebutuhan operasionalnya.
Langkah inovatif ini terwujud berkat kerja sama antara Xurya, perusahaan penyedia skema sewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tanpa biaya awal, dan Suryagen, pengembang energi terbarukan dan industri hidrogen hijau. Dengan pemasangan PLTS di resort ini, Sudamala Resort Seraya kini menjadi resort pertama di Labuan Bajo yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber listrik utama.
Mendorong Pariwisata Hijau di Labuan Bajo
Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas Indonesia, Labuan Bajo terus berbenah untuk menghadirkan wisata kelas dunia yang tidak hanya mewah, tetapi juga berkelanjutan. Sudamala Resort Seraya mengambil langkah konkret dalam mendukung visi ini.
Baca juga: Telkom Gaet Thales, Percepat Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia.
Ben Subrata, CEO Sudamala Resorts, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar strategi bisnis, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Kami ingin memberikan pengalaman wisata terbaik tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengadopsi energi surya, kami tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga memberikan suasana yang lebih tenang dan alami bagi para tamu kami,” ujar Ben.
Baca juga: CINTA MATI”: Serial WeTV yang Menggugah Kesadaran tentang Toxic Relationship Tayang Hari Ini
Tak seperti sistem listrik berbasis genset diesel yang menimbulkan polusi suara, sistem PLTS ini memberikan pengalaman lebih nyaman bagi wisatawan. Lingkungan resort tetap sunyi, sehingga tamu bisa menikmati keindahan alam Labuan Bajo tanpa gangguan suara mesin.
90% Energi Resort Berasal dari Matahari
Dalam proyek ini, Xurya dan Suryagen membangun serta mengoperasikan sistem PLTS off-grid hybrid yang mampu memenuhi 90–95% kebutuhan listrik resort. Sistem ini juga dilengkapi dengan baterai dan genset sebagai cadangan untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil dalam berbagai kondisi.
Eka Himawan, Managing Director Xurya, mengungkapkan bahwa langkah ini diharapkan bisa menginspirasi lebih banyak pelaku industri perhotelan di Indonesia untuk beralih ke energi terbarukan.
“Banyak pemilik resort dan hotel masih ragu beralih ke tenaga surya karena khawatir dengan gangguan operasional. Namun, sistem yang kami bangun di Sudamala Resort Seraya membuktikan bahwa energi surya bisa menjadi solusi yang efisien tanpa mengorbankan kenyamanan tamu,” ujar Eka.
Selain itu, penggunaan PLTS juga membantu mengurangi biaya operasional resort dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan penggunaan genset diesel yang boros bahan bakar dan memerlukan perawatan rutin, PLTS menawarkan solusi lebih hemat dan berkelanjutan.
Labuan Bajo Menuju Destinasi Wisata Ramah Lingkungan
Sudamala Resort Seraya bukan satu-satunya yang bergerak menuju keberlanjutan, tetapi kehadiran PLTS ini menjadi langkah besar bagi industri pariwisata di Labuan Bajo. Sebagai salah satu tujuan utama wisatawan domestik dan mancanegara, Labuan Bajo perlu terus beradaptasi dengan tren eco-tourism yang kini semakin diminati.
Alvin Pontoh, Direktur Utama Suryagen, optimis bahwa inisiatif ini akan membuka jalan bagi lebih banyak resort di Indonesia untuk beralih ke energi terbarukan.
“Dengan meningkatnya kesadaran wisatawan terhadap dampak lingkungan, destinasi wisata yang menerapkan konsep berkelanjutan akan lebih menarik di mata wisatawan global. Kami berharap langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk mulai berinvestasi dalam energi hijau,” kata Alvin.
Melalui inovasi ini, Sudamala Resort Seraya tidak hanya menawarkan pemandangan spektakuler dan pengalaman wisata eksklusif, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai pelopor dalam pariwisata hijau di Labuan Bajo. Langkah ini menjadi bukti bahwa industri pariwisata dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan, menciptakan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, bisnis, dan wisatawan. (any)