Jakarta – Dalam upaya mempercepat transformasi digital dan memperkuat keamanan siber di Indonesia, Telkom Indonesia (TLKM) resmi menjalin kemitraan strategis dengan Thales, perusahaan teknologi global.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Strategic Partnership Agreement (SPA) oleh Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya, Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana, serta SVP Asia and Latin America Thales, Guy Bonassi, beberapa waktu lalu.
Melalui kemitraan ini, Telkom dan Thales akan mengembangkan solusi keamanan digital yang inovatif dan memperkuat kapabilitas Telkom dalam pembangunan Kota Cerdas (Smart City) di Indonesia.
Baca juga: Transformasi Modern LOTTE Mart Kuningan City: Nikmati Pengalaman Belanja ala Korea yang Memikat
“Di Telkom, kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci inovasi dan pertumbuhan bisnis. Thales dikenal kuat dalam solusi pertahanan, teknologi satelit—termasuk pengembangan Satelit Merah Putih 2 Telkom—serta keamanan siber yang diperkuat dengan akuisisi Imperva dan Gemalto.
Dengan menggabungkan teknologi canggih ini dengan layanan digital Telkom, kami dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi pasar Indonesia,” ungkap Budi Setyawan Wijaya dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).
Thales dan Pengalaman Global dalam Kota Cerdas
Baca juga: ASUS ROG Pionirkan Laptop Gaming dengan GeForce RTX 50, Segera Hadir di Indonesia
Sebagai perusahaan teknologi yang telah membantu banyak kota besar di dunia, Thales menghadirkan solusi berbasis data mining dan analisis data untuk meningkatkan efisiensi transportasi, keselamatan publik, serta infrastruktur keamanan. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam implementasi Kota Cerdas di Indonesia.
Di sisi lain, Imperva dan Gemalto, dua entitas Thales, membawa keunggulan dalam keamanan data serta identitas digital. Imperva dikenal sebagai pemimpin dalam perlindungan data dari ancaman siber, sementara Gemalto menawarkan solusi keamanan yang memastikan kepatuhan terhadap UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) di Indonesia.
“Kami merasa terhormat menjadi bagian dari digitalisasi Telkom. Kemitraan ini membuka peluang besar dalam menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan mendukung kedaulatan digital Indonesia. Kami optimistis kerja sama ini akan berdampak positif dalam jangka panjang,” ujar Guy Bonassi.
Pasar Keamanan Digital Kian Meningkat
Menurut riset Gartner 2024, pengeluaran global untuk layanan keamanan informasi diproyeksikan mencapai USD292 miliar pada 2028, dengan CAGR 12,5 persen antara 2023–2028. Sementara itu, pasar keamanan digital di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dengan CAGR 13,8 persen dan nilai pasar mencapai USD8,7 miliar pada 2028.
Kemitraan antara Telkom dan Thales diharapkan dapat menjadi motor penggerak digitalisasi Indonesia, menciptakan inovasi baru, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memperkuat daya saing nasional dalam perekonomian digital global. (any)