Jakarta – GOR UNJ menjadi saksi pertarungan sengit di partai puncak Futsal Series region Jakarta Timur-Utara dan National Collegiate Futsal Series (NCFS) region Jakarta, hari ini, Sabtu, (22/2/2025). Ajang ini bukan hanya tentang perebutan gelar juara, tetapi juga bukti nyata perkembangan futsal di level pelajar dan perguruan tinggi di Indonesia.
Futsal Series: Mencetak Bintang dari Pelajar Hingga Kampus
Futsal Series dikenal sebagai turnamen futsal antar pelajar SMA/K terbesar di Indonesia, yang telah menjaring talenta terbaik dari lebih dari 1.000 sekolah di 40 region, mulai dari Aceh hingga Papua. Sementara itu, NCFS menjadi wadah kompetisi bergengsi bagi 64 universitas dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Baca juga: Inovasi Dual-Flavor Pertama di Indonesia: RELX Spin Mini Lux Resmi Diluncurkan
Pada final Futsal Series region Jakarta Timur-Utara, SMKN 4 Jakarta sukses menaklukkan SMA N 34 Jakarta dengan skor 2-0. Di kategori NCFS, STIE Bhakti Pembangunan membuktikan dominasinya dengan menundukkan Universitas Terbuka, juga dengan skor 2-0.
Apresiasi FFI: Masa Depan Futsal Indonesia Lebih Cerah
Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Sianipar, memberikan apresiasi kepada Futsal Series dan NCFS yang telah menghadirkan kompetisi berkualitas bagi generasi muda.

“Banyak yang bilang ini adalah generasi emas futsal Indonesia, tapi kami di federasi tidak boleh cepat puas. Kami juga harus memikirkan masa depan. Kompetisi di level sekolah dan kampus menjadi ruang kosong yang kini mulai terisi berkat ajang ini,” ujar Michael.
Ia menegaskan bahwa ajang seperti Futsal Series dan NCFS adalah jawaban bagi tantangan regenerasi futsal nasional. “Saya tahu beberapa jebolan dari turnamen ini sudah bermain di liga profesional. Ini bukti bahwa kompetisi ini punya dampak besar untuk masa depan futsal Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: SOUNDSFEST 2025 Hadir di Jakarta: Festival Musik Spektakuler dengan Bintang Lokal dan Internasional
Membangun Ekosistem Futsal yang Lebih Baik
CEO Futsal Series, Novel Leonardo, menegaskan bahwa turnamen ini adalah langkah konkret dalam membangun ekosistem futsal yang kuat dan berkelanjutan.
“Futsal masih jauh dari pengaruh mafia dan politik, sehingga benar-benar datang dari masyarakat untuk masyarakat. Dengan infrastruktur yang efisien dan banyaknya lapangan indoor di Indonesia, futsal menjadi lebih kompetitif dan menjanjikan,” ujar Novel.
Futsal Series telah menggelar lebih dari 1.520 pertandingan, melibatkan lebih dari 1.000 sekolah, serta 16.000 atlet. Kejuaraan ini juga mendapat perhatian luar biasa dengan 28 juta penonton live streaming dan 450.000 penonton yang hadir langsung di berbagai venue di seluruh Indonesia.
Selain itu, Futsal Series bekerja sama dengan tim talent scout nasional dan para pelatih timnas untuk mencari bakat-bakat muda terbaik yang berpotensi membela Indonesia di ajang internasional.
STIE Bhakti Pembangunan: Langganan Juara dan Komitmen Beasiswa
Ketua STIE Bhakti Pembangunan, Yustinus Rawi Dandono berharap ajang ini terus berlanjut karena memberikan kesempatan luas bagi talenta muda untuk berkembang.
“Kompetisi ini sangat kompetitif dan membuktikan bahwa futsal Indonesia semakin berkembang. STIE Bhakti Pembangunan sendiri sudah menjadi langganan juara, baik di tingkat regional maupun nasional,” ujar Yustinus.
STIE Bhakti Pembangunan juga menunjukkan komitmen terhadap atletnya dengan memberikan beasiswa bagi pemain berprestasi. “Kami memiliki skema beasiswa mulai dari 25%, 50%, 75%, hingga 100% yang ditentukan oleh pelatih. Ini agar mereka tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga tetap melanjutkan pendidikan,” tambahnya.
Dengan suksesnya Futsal Series dan NCFS, masa depan futsal Indonesia tampak semakin cerah. Regenerasi atlet berjalan lancar, kompetisi semakin ketat, dan yang paling penting, ekosistem futsal Indonesia semakin kokoh. (any)