Jakarta-KoinWorks, one-stop-shop untuk UKM Indonesia meluncurkan Digital SME Confidence Index Report 2nd Half 2021. Mengangkat tema “Moving Forward: How SMEs Grow Strong in the Post Pandemic Era”, KoinWorks melakukan survei kepada lebih dari 2.000 UKM yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Pelaku UKM yang berpartisipasi dalam riset ini terbagi dalam 7 kategori wilayah di Indonesia: Sumatera, DKI Jakarta, Jawa, Bali – Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku – Papua. Informasi terkait kinerja usaha mereka selama pandemi, yang meliputi penjualan, pertumbuhan usaha, supply chain, operasional usaha, permodalan, dan inovasi bisnis, diperhitungkan sebagai titik data dalam laporan ini.
Hasil riset menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan paruh pertama 2021, angka indeks optimisme UKM digital meningkat sebesar 6%, yaitu dari 2,49 menjadi 2,64. Hal ini menandakan bahwa iklim bisnis di Indonesia semakin membaik. Tidak hanya itu, seiring dampak pandemi yang mulai mereda, bisnis offline mulai mendapatkan popularitasnya kembali.
Baca juga: Ekspresikan Momen lewat OPPO Reno Academy Photo Competition Ayuk
Nyatanya, bisnis dengan penjualan offline memiliki peningkatan penjualan tertinggi sebesar 44% di paruh kedua tahun 2021 dibandingkan dengan penjualan bisnis online atau bisnis hybrid, yang masing-masing hanya meningkat sebesar 38,2% dan 41,9%. Laporan ini juga menunjukkan bahwa UKM memiliki kemampuan untuk memetakan tantangan yang mungkin mereka hadapi di masa depan dengan pengalaman selama pandemi.
Kondisi UKM Indonesia di pertengahan 2021 mulai berjalan normal seiring dampak pandemi yang berangsur mereda, dan masyarakat menyambut era pascapandemi. Tahun 2021 juga dianggap sebagai angin segar bagi UKM, di mana para pelaku UKM telah menerima hasil positif dari hybrid channel yang mereka jalankan pada awal 2021. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mencatat dampak lain dari pandemi adalah mendorong shifting pola konsumsi masyarakat ke arah digital sehingga menjadi momentum yang tepat untuk mengakselerasi transformasi digital bagi UKM.
Gede Edy Prasetya, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan, dengan melihat tantangan dan kebutuhan UKM di era ini, kami memperkuat kolaborasi berkelanjutan dengan berbagai pihak termasuk private sector. ”Tujuannya, agar UKM tidak hanya tumbuh dan kembali seperti sebelum pandemi, tapi juga supaya UKM lebih berdaya saing tinggi di masa depan. Selain itu, program-program bantuan yang sedang berjalan akan terus berlanjut untuk memastikan pemerataan jangkauan UKM di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Julia juga mengamini pentingnya transformasi digital untuk bertahan melalui pandemi. Pemanfaatan digital channel yang baik akan menjadi kunci sukses UKM dalam menghadapi pandemi. ”UKM di Indonesia sangat unik dan rata-rata sudah beradaptasi menggunakan kanal digital untuk pemasaran. Selanjutnya, yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana kanal-kanal ini bisa digunakan untuk menganalisa konsumen kita seperti apa, bagaimana cara toko sebelah berjualan, dan inovasi seperti apa yang harus diciptakan agar bisa bertahan dalam berbisnis,” katanya.
Sementara itu, Mark Bruny selaku Chief Financial Officer KoinWorks menekankan, peran KoinWorks sebagai financial partner bagi UKM untuk bertumbuh. ”Sebagai bentuk kontribusi KoinWorks bagi UKM di Indonesia, KoinWorks menyusun laporan ini dua kali dalam setahun, dan kami bangga dengan hasil yang diperoleh di semester 2 tahun 2021. KoinWorks selalu hadir bagi UKM tidak hanya untuk pembiayaan usaha yang mudah diakses, tapi juga financial partner untuk pertumbuhan usaha. Untuk itu, kami melanjutkan pengembangan ekosistem UKM dan layanan keuangan yang semakin komprehensif untuk UKM Indonesia,” imbuhnya.
Baca juga: Strategi Telkom Perkaya Ekonomi Digital di Indonesia
Benedicto Haryono selaku CEO dan Co-Founder KoinWorks menegaskan, KoinWorks akan terus berupaya mendukung UKM dengan mematangkan KoinWorks NEO yang sebentar lagi bisa digunakan oleh UKM. Selain itu, di bulan Ramadan ini, KoinWorks meluncurkan kampanye #BenahiDiri yang bertujuan mendorong pertumbuhan UKM. ”Kami mengajak seluruh pengguna dan masyarakat untuk berpartisipasi mengingat ini adalah momentum yang tepat untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai dengan mimpi KoinWorks untuk siapapun bisa mewujudkan mimpi finansialnya,” katanya.
KoinWorks optimistis tahun ini bisa mencapai target penyaluran kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp12 triliun seiring dengan berbagai potensi yang semakin besar.
Untuk mencapai target tersebut, KoinWorks akan menyediakan layanan finance khusus UMKM yang lebih lengkap lagi dan akan dirilis sebentar lagi. Kami juga akan mengajak leaders dan pengguna lain untuk lebih aktif memanfaatkan layanan KoinWorks,” jelasnya.
Dia menyebutkan, data pemerintah mencatat bahwa saat ini sudah ada 17,5 juta UMKM yang go digital. Bahkan Presiden Joko Widodo menargetkan ada 20 juta UMKM yang bisa go digital tahun ini, bahkan bisa tembus 30 juta UMKM pada 2024.
Target UMKM go digital tersebut, katanya, juga akan mendorong penyerapan penyaluran modal usaha baik dari perbankan maupun melalui tekfin dengan produk P2P Lending.
BPS juga mencatat pada 2020 sebanyak 69 persen UMKM kesulitan permodalan saat pandemi, tapi sejak Oktober 2020 hingga kini berkurang menjadi 39 persen UMKM yang masih punya kendala permodalan,” jelasnya.
Benedicto menilai bahwa pemerintah telah mengupayakan agar UMKM tumbuh dengan baik. Tahun lalu terdapat program pemerintah untuk UMKM yakni subsidi bunga, penempatan dana pemerintah pada bank umum dan mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja, dan restruktursisasi kredit.
Selain itu, terdapat program penjaminan kredit modal kerja UMKM, Banpres produktif usaha mikro, bantuan tunai untuk PKL dan warung, serta insentif PPh final UMKM ditanggung pemerintah. ”Program pemerintah ini telah berdampak bagi UMKM di semester II/2021 tercatat ada 64,48 persen realiasi penyaluran KUR yakni Rp322 triliun kepada 29,5 juta UMKM,” pungkasnya. (any)