Jakarta-Indonesia kembali menjadi tuan rumah dalam gelaran Best of ASCO 2023. Best of ASCO Indonesia merupakan acara ilmiah kedokteran hasil kerja sama antara American Society of Clinical Oncology (ASCO) dan Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Indonesia (PERHOMPEDIN).
Ketua umum PERHOMPEDIN, Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM menjelaskan, aara yang berlangsung hari ini, (19/8/2023) hingga 20 Agustus 2023 ini bertujuan untuk menyajikan informasi terbaru berbasis bukti dari konferensi tahunan ASCO 2023 yang merupakan salah satu konferensi medis terkemuka di bidang onkologi. ASCO (American Society of Clinical Oncology) adalah organisasi medis yang fokus pada bidang onkologi khususnya pengobatan kanker.
“Setiap tahun, ASCO mengadakan pertemuan tahunan di mana para ahli medis, peneliti, dan pakar terkait berkumpul untuk mempresentasikan hasil penelitian terbaru, berbagi pengetahuan, dan membahas perkembangan terbaru dalam pengobatan kanker,” ujarnya.
Baca juga: Penting! Kenali Apa Itu Data Pribadi dan Cara Mengamankannya
Kanker merupakan masalah serius bagi kesehatan global yang ditandai dengan tingginya angka kematian dan biaya pengobatan. Tingkat kematian yang tinggi dan dampak ekonomi yang besar dari penyakit ini meningkatkan urgensi untuk terus mengembangkan pendekatan pendekatan terbaru dalam penanganan kanker. Kasus kanker di Indonesia terus meningkat sehingga simposium ini memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tenaga kesehatan di Indonesia dalam merawat pasien kanker.
Pengetahuan tentang terapi terbaru, perkembangan teknologi, inovasi dan strategi tatalaksana kanker akan menjadi bekal berharga dalam meningkatkan kualitas perawatan pasien kanker di negara ini. Oleh karena itu, forum seperti simposium ini menjadi sarana penting bagi tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi terbaru, penelitian terkini, dan rekomendasi terbaik dalam menangani kasus kanker.
Sebagai penyakit sistemik yang memengaruhi seluruh tubuh, diperlukan manajemen kanker yang efektif dan komprehensif. Kehadiran kanker sebagai penyakit sistemik yang kompleks juga membutuhkan pendekatan klinis terpadu. Pengobatan kanker memiliki tiga pilar utama yakni bedah, radioterapi, dan terapi sistemik yang masing masing diberikan oleh dokter spesialis sesuai dengan keahlian mereka. Penanganan kanker memerlukan pendekatan lintas disiplin sehingga diperlukan tim yang bekerja sama dalam penanganan kasus kanker dimulai dari deteksi dini, diagnosis, terapi, manajemen komplikasi dan rehabilitasi atau paliatif.
Presentasi dan diskusi panel dari para ahli akan memberikan wawasan mendalam tentang pendekatan multi disiplin yang diperlukan Untuk mengatasi kompleksitas penanganan kasus kanker. Best of ASCO bukan hanya berkesempatan untuk membagikan informasi terbaru, namun juga untuk memperkuat jaringan kolaboratif antara para ahli dan mengambil langkah konkrit dalam menatalaksana kanker.
Pakar kanker nasional dan internasional pada Best of ASCO Indonesia akan menyajikan topik topik terpilih yang mencerminkan perkembangan terbaru dalam onkologi. Acara ini akan diorganisir oleh ketua seksi ilmiah, Prof. Dr. dr. Noorwati Sutandyo, SpPD-KHOM yang merupakan dokter spesialis dalam penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik.
Dia mengatakan, PERHOMPEDIN terus berupaya untuk berkembang dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas perawatan kanker di Indonesia. Best of ASCO 2023 yang dilaksanakan selama dua hari mencakup berbagai aspek dari onkologi. Peserta memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi panel langsung dengan para ahli dan menikmati pameran digital yang disajikan oleh perusahaan farmasi dan medis kelas dunia.
Baca juga: Ini Inovasi Roche untuk Pengobatan Kanker Payudara HER2 Positif yang Lebih Nyaman dan Efisien
Platform daring ini mencakup 14 topik dalam 42 presentasi, termasuk kanker payudara, tumor sistem saraf pusat, kanker saluran pencernaan, kanker sistem genital dan saluran kemih (prostat, ginjal, buli), kanker ginekologi, kanker kepala dan leher, leukemia, kanker paru-paru dan kanker toraks lainnya, limfoma, diskrasia sel plasma, kanker kulit, sarkoma, kanker pada anak dan imunoterapi.
Adapun topik yang dibahas salah satunya terkait obat-obat baru yang terbukti efektif untuk penanganan kanker namun belum ada di Indonesia. Harapannya dengan adanya acara ini, studi-studi yang merupakan evidence bahwa obat tersebut baik dan aman dapat mendukung masuknya obat ini untuk pasien-pasien di Indonesia. Selain itu, juga dibahas mengenai metode diagnostik, prognostik dan penelitian terkini di bidang onkologi.
“Kebetulan bapak Menteri Kesehatan menginginkan obat baru bisa cepat masuk di Indonesia. Kenapa? Karena biasanya kalau di Singapura, begitu di aprrove FD itu langsung masuk, karena mereka ikut terlibat dalam penelitian disana. Di Malaysia, di Thailand juga, mereka lebih cepat dari Indonesia. Makanya banyak orang Indonesia yang cari obat kesana. Maka diharapkan dengan adanya obat baru disini lebih awal disini jadi mereka nggak perlu kesana,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, Kemenkes juga memberikan surat Special Access Scheme, dimana setiap pasien di rumah sakit bisa memperolehnya di RS Dharmais dan pusat registrasi obat nasional. “Nanti dicari tuh baru diimpor ke kita,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga meminta agar BPOM dilibatkan dari awal penelitian obat-obatan jadi kita bisa cepat mendapatkan obat-obatan baru tersebut. “Jadi kita, Perhompedin berkolaborasi dengan perusahaan farmasi dari Eropa, Tiongkok dan Jepang, RS Kanker Dharmais untuk pilot project ikut dilibatkan dalam penelitian obat-obatan baru. Karena bagaimanapun juga profil gen kita berbeda dengan Tiongkok, Jepang, Kaukasian, India, Arab,” imbuhnya.
Dia menerangkan, obat kanker baru dibutuhkan karena setiap tahun, penderita kanker terus meningkat. “Didalam budget dari BPJS Kesehatan, kanker menghabiskan budget nomor dua setelah kardiovaskular, ketiga ginjal, keempat hepatitis, kelima talasemia, enam kanker darah,” tuturnya.
Selain membahas obat anti kanker baru, dalam pertemuan tersebut juga menghadirkan pembicara yang berasal dari Indonesia, Filipina, Myanmar, Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, Tiongkok, dan Kanada yang melibatkan profesi multidisiplin berupa spesialis penyakit dalam, konsultan hematologi onkologi medik, ahli radioterapi, spesialis anak, dan ahli bedah onkologi. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari Indonesia dan luar negeri.
Dengan terselenggaranya acara Best of ASCO Indonesia 2023, diharapkan kolaborasi antara para ahli onkologi di Indonesia dan dunia dapat semakin terjalin erat, Acara ini diharapkan akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pengobatan kanker, baik di Indonesia maupun secara global. (any)
#perhompedin
#bestofascoindonesia2023