Batangtoru-Setelah melalui proses penjurian ketat dan mengalahkan ratusan tim se-Indonesia, lima tim terbaik kini bersaing untuk merebut posisi juara di Olympiade Agincourt Resources (OlympiAR) 2024. Lima tim yang melaju ke babak final berasal dari 1 tim Universitas Jenderal Soedirman, 2 tim Institut Teknologi Bandung, 1 tim UPN “Veteran” Yogyakarta, dan 1 tim Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Yogyakarta ditunjuk sebagai tuan rumah untuk gelaran final OlympiAR 2024 dan ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Dua dari lima tim finalis berasal dari institusi di Yogyakarta serta sekitar 25 persen dari total registran datang dari wilayah tersebut dan sekitarnya.
Baca juga: PIS Siapkan 326 Kapal Jaga Kelancaran Pasokan BBM dan LPG Selama Ramadan dan Idul Fitri
Penjurian pada babak final yang melibatkan para praktisi pertambangan dan akademisi dari berbagai wilayah, termasuk dari universitas di Sumatera Utara, akan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2024. Pada hari yang sama, akan diumumkan pemenang OlympiAR 2024 dan para pejabat dari universitas yang mewakili para tim finalis, sivitas akademika, serta jajaran pejabat pemerintah terkait akan diundang untuk memberikan dukungan dan penghargaan kepada para finalis yang akan bertanding pada hari itu.
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio mengungkapkan, OlympiAR dirancang sebagai wadah yang didedikasikan bagi mahasiswa se-Indonesia untuk memperdalam pengetahuan tentang pertambangan berkelanjutan, serta mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan potensi diri. Hal ini merupakan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Baca juga: PIS Siapkan 326 Kapal Jaga Kelancaran Pasokan BBM dan LPG Selama Ramadan dan Idul Fitri
“Selamat kepada lima tim terbaik, para OlympiAR Warrior, yang akan mempertarungkan gagasan-gagasan kalian di babak final nanti. Juga selamat kepada 200 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dari Sumatera hingga Papua, yang telah berani mendaftarkan diri ke OlympiAR pada akhir tahun lalu,” katanya.
Memasuki babak final, para peserta akan diberikan waktu selama 20 hari untuk mempersiapkan materi presentasi mengenai Further Exploration Design, Metalurgical & Processing Conceptual, dan Environmental Conceptual & Impact dari data Geokimia di prospek Barani.
OlympiAR merupakan sebuah kompetisi bergengsi yang menargetkan mahasiswa jurusan Tambang, Geologi, Teknik, dan Ilmu Lingkungan di seluruh Indonesia yang sudah dua kali diadakan oleh PT Agincourt Resources (PTAR), perusahaan yang mengelola Tambang Emas Martabe, bekerja sama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada OlympiAR 2024 para tim pemenang bakal mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah. Namun, tidak hanya itu, pemenang pertama juga akan memperoleh kesempatan magang selama tiga bulan penuh dan didanai oleh Tambang Emas Martabe yang berlokasi di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, menjelaskan, OlympiAR kali ini sangat menarik karena banyak tim dari tanah Sumatra yang berani mendaftar untuk berkompetisi dan menunjukkan keterampilan mereka. Antara lain, tim dari Universitas Syiah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Bangka Belitung, Universitas Jambi, Institut Teknologi Sumatera, dan Universitas Lampung.
“Tahun ini terjadi peningkatan signifikan jumlah peserta yang mendaftar di OlympiAR sebesar 150% dibandingkan dengan OlympiAR 2022. Setelah lolos proses validasi yang ketat, 161 tim dari 28 universitas berhasil mengikuti babak pertama OlympiAR 2024. Hingga babak kedua, tim dari Universitas Syiah Kuala sebagai perwakilan peserta dari Sumatra berhasil lolos dalam 20 besar,” terangnya.
OlympiAR 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga melatih ketangkasan mahasiswa dalam menganalisis potensi sumber daya mineral yang akan dihasilkan melalui studi kasus di area tambang, sehingga memperdalam pengetahuan mereka di bidang pertambangan berkelanjutan.
Sebelumnya, OlympiAR perdana yang diselenggarakan pada tahun 2022 diikuti oleh 72 tim dari 26 universitas di Indonesia, dengan Tim Magsite dari Universitas Diponegoro berhasil meraih juara pertama. Sementara itu, juara kedua diraih oleh tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juara tiga ditempati oleh tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta.
OlympiAR adalah bagian dari E-Coaching Jam (ECJ) Agincourt Resources. Selama satu dekade, ECJ telah memfasilitasi komunikasi antara lebih dari 5.000 mahasiswa di seluruh Indonesia dengan para ahli dari berbagai bidang, mulai dari pertambangan, geologi, lingkungan hidup, komunikasi, bisnis, hingga ketenagakerjaan dan keberagaman gender. (any)